Hacker Illustration Bisnis Muda - Image: Canva
Likes
Dunia kripto tengah dihebohkan dengan kasus pencurian yang dilakukan hacker alias peretas nih, Be-emers! Bahkan, pencurian dengan nilai US$600 juta itu menjadi kasus pencurian terbesar yang pernah ada di dunia kripto lho!
Diketahui dari Bloomberg, peretas berhasil mencuri sekitar US$600 juta aset kripto melalui protokol yang dikenal sebagai PolyNetwork. Jadi, PolyNetwork memungkinkan pengguna menukar token di beberapa blockchain.
Sayangnya, enggak banyak yang bisa dilakukan PolyNetwork kecuali meminta peretas dengan baik untuk mengembalikan uangnya. Bahkan, PolyNetwork mengunggah gambar surat sedih yang ditujukan kepada "Peretas yang Terhormat” melalui Twitter.
“We want to establish communication with you and urge you to return the hacked assets. The money you stole are from tens of thousands of crypto community members, hence the people. You should talk to us to work out a solution,” -PolyNetwork, dikutip dari laman Twitter.
Mungkin kedengarannya hal itu menjadi sangat aneh ya, Be-emers. Namun, siapa sangka, permohonan itu berhasil “menggerakkan hati” si peretas lho!
Baca Juga: Belajar dari Kisah Orang Terkaya: Sam Bankman-Fried, Miliarder Kripto Berharta Rp35 Triliun
Soalnya, diketahui sekitar US$2 juta telah dikembalikan sang peretas ke PolyNetwork. Dengan menyematkan pesan “READY TO RETURN THE FUND!" dalam transaksi ethereum, peretas tersebut juga berencana untuk mengembalikan sisa aset kripto yang ia curi.
Hal itu pun kini masih dalam proses serta bisa dipantau di blockchain. Lalu, kenapa ya si peretas akhirnya mau mengembalikan aset yang sudah ia curi itu?
ID Peretas Berhasil Dilaporkan
Jadi, dilansir Bloomberg, si peretas mengembalikan aset kripto senilai lebih dari US$600 juta itu kurang dari sehari setelah informasi ID mereka dilaporkan oleh perusahaan keamanan blockchain Slowmist.Salah satu alasan kenapa aset tersebut bisa dicuri, karena di satu sisi, orang membuat kontrak pintar dan memasukkan ratusan juta dolar ke dalam suatu aset kripto. Kemudian, mereka menempatkan kode sumbernya secara online.
Lalu, orang lain menemukan bug dalam kontrak tersebut dan dapat mengeksploitasinya dengan kejam untuk mencuri semua uang yang ada.
Meskipun, Bloomberg mencatat, sebenarnya banyak orang masuk ke proyek crypto karena mereka baik dan bekerja sama untuk membangun dunia yang lebih baik. Enggak jarang juga, banyak yang melakukan peretasan hanya untuk senang-senang saja, alias iseng!
Adapun, kini si peretas aset kripto tersebut telah mengirim kembali US$256 juta token dari hasil curiannya tersebut nih, Be-emers.
Wah, kalian pernah mengalami kasus peretasan juga enggak nih?
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.