Gagal Dapat Kartu Kredit Goldman Sachs, Russell Cummer Kini Berhasil Bangun Unicorn

Russell Cummer yang Sukses Bangun Unicorn Paidy Illustration Web Bisnis Muda - Image: Twitter

Like

Kegagalan itu memang bukan akhir dari segalanya kok, Be-emers. Buktinya, setelah gagal mendapatkan kartu kredit Goldman Sachs, Russell Cummer justru berhasil membangun perusahaan rintisan berstatus unicorn!

Pernah enggak sih kamu kesulitan dalam mendapatkan kartu kredit? Buat kamu yang belum tahu, kartu kredit itu punya sejumlah persyaratan ketat untuk bisa dimiliki lho, Be-emers.

Misalnya di Indonesia nih, dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat beberapa syarat untuk memiliki kartu kredit yang diatur menurut ketentuan Bank Indonesia. Ketentuan tersebut antara lain:

  • Pemegang kartu kredit utama harus berumur 21 tahun atau sudah menikah.
  • Pemegang kartu kredit tambahan berumur minimal 17 tahun
  • Berpenghasilan minimum Rp3 juta per bulan

Selain itu, kalau kamu berpenghasilan Rp3 juta - Rp10 juta, ada persyaratan lainnya nih untuk mendapatkan kartu kredit berdasarkan ketentuan Bank Indonesia. Pertama, jumlah maksimal penerbit kartu kredit yang boleh memberi fasilitas kartu kredit ke pemegang kartu, yakni sebanyak 2 penerbit.

Selain itu, total plafon kredit yang diberikan penerbit kartu ke pemegang kartu kredit adalah sebesar tiga kali penghasilan bulanannya. Makanya, untuk pengajuan kartu kredit, kamu wajib menyertakan slip gaji hingga faktur pajak nih, Be-emers.

Sementara itu, untuk pemegang kartu kredit yang gajinya di atas Rp10 juta, tidak aturan khusus nih dari Bank Indonesia. Adapun, pengaturan lebih disesuaikan dengan risk appetite dari masing-masing penerbit kartu kredit.


Enggak cuma bank di dalam negeri kok yang cukup ketat dalam menerbitkan kartu kredit kepada calon nasabahnya. Goldman Sachs juga begitu nih, Be-emers.

Sekedar informasi nih, Goldman Sachs Group Inc. merupakan bank investasi dan jasa keuangan multinasional asal Amerika Serikat. Nah, menurut data Statista, Goldman Sachs ini juga salah satu perusahaan perbankan investasi yang punya pendapatan terbesar di dunia lho!

Salah satu orang yang pernah gagal dalam mendapatkan kartu kredit dari Goldman Sachs, yakni Russell Cummer. Namun, ia enggak nyerah dan akhirnya membentuk bisnis untuk memberi orang alternatif kartu.

Baca Juga: Pay Later VS Kartu Kredit, Mana yang Lebih Efisien?

 

Paidy yang Sukses Jadi Unicorn Illustration Bisnis Muda - Image: Paidy


Paidy Inc.: Fintech Russell Cummer sebagai Alternatif kartu Kredit

Dikutip Bloomberg, Russell mengatakan bahwa dirinya sangat sulit mendapatkan kartu kredit pertamanya di Jepang. Pria berumur 41 tahun itu pun lantas memutuskan untuk membangun Paidy Inc., yang mana produknya bisa menjadi setara kartu kredit bagi mereka yang enggak menggunakan kartu kredit.

Produk itu tak lain dan tak bukan adalah suatu hal yang kini kita kenal sebagai Pay Later nih, Be-emers. Nah, program “Beli Sekarang, Bayar Nanti” ini juga telah melonjak popularitasnya, terutama saat orang-orang banyak belanja di e-commerce.

Soalnya, dilansir Bloomberg, paket cicilan tanpa bunga yang ditawarkan Paidy Inc. menarik bagi pelanggan anak muda, yang notabene anti sama bunga yang dibebankan pada kartu kredit.

Kesuksesan itu membawa Paidy Inc. menjadi salah satu dari segelintir unicorn dengan valuasi mencapai lebih US$1 miliar. Sebagai pemain terbesar di sektor Pay Later di Jepang, Paidy Inc. diketahui juga didukung oleh sejumlah investor seperti Soros Capital Management dan Visa Inc..

Bahkan, dikutip Financial Times, Paidy Inc. sedang mempertimbangkan untuk menjadi perusahaan publik lho! Adapun, para pelaku pasar dan investor mengharapkan Paidy untuk mengajukan penawaran umum perdana di Tokyo tahun ini, meski sampai saat ini belum ada adwal konkret untuk IPO.

Baca Juga: Startup yang Dibiayai Softbank Ini Jadi Unicorn Tercepat di Afrika