5 Tips Mengatur Keuangan di Masa Pandemi ala Anak Kos

Ilustrasi keuangan anak kosan secara umum (Sumber gambar: Tribun Manado)

Like

Hai guys! 

Selama 3 bulan terakhir, negara kita tercinta Indonesia menghadapi tantangan Pandemi COVID- 19. Selain mempengaruhi kesehatan dan aktivitas sehari- hari, wabah pandemi ini juga mempengaruhi perekonomian negara. Lantas bagaimana nasib para anak rantau nih??

Rata- rata penduduk Indonesia usia produktif 15- 40 tahun cenderung tinggal jauh dari orangtua dan keluarga untuk mencari pengalaman dan mengeksplorasi dunianya. Baik itu untuk menempuh pendidikan, bekerja, atau hanya sekedar mencari suasana baru.
Bagi para perantau ini, pastinya akan merasa kesulitan dan cemas akan keuangannya terutama pada masa pandemi ini. Kita pasti tidak mau merepotkan orangtua dan keluarga yang jauh disana kan???

Nah, oleh karena itu berikut beberapa tips menarik untuk mengatur keuanganmu selama pandemi ini.
 

1.    Pengelompokan Kebutuhan

Membuat daftar keperluan ( Sumber gambar: Cermati.com)


Bagi perantau yang sudah memiliki pekerjaan tetap, tentu akan menerima gaji bulanan. Sedangkan perantau yang masih hidup dengan uang orangtua, bukan berarti kita tinggal memakai sesuka hati yaaa. 
Terlebih lagi dalam masa pandemi ini, ada baiknya kita buat perhitungan biaya- biaya apa saja yang kita butuhkan untuk hidup. 


Contohnya: kelompokan uang untuk biaya makan (bulanan/ harian), biaya tempat tinggal (kontrakan/ kos), biaya transportasi, dan lainnya.
 

2.    Kurangi Unnecessary Buying

online shopping ( Sumber gambar: Somag news)

Selama pandemi kita harus mengurangi pembelian barang- barang yang kurang penting. Kurangi online shopping dan pembelian sistem cicilan. Akan lebih baik jika kita bisa menghemat pemakaian barang seperti peralatan mandi dan produk kecantikan agar bisa menghemat uang untuk pembelian produk- produk tersebut. 
 

3.    Batasi pengeluaran konsumtif

ilustrasi minuman kekinian (Sumber gambar: Bisnis UKM)

Biasanya anak perantau suka nongkrong / hangout dan mencoba hal- hal baru seperti kuliner atau hobi. Terkadang kita tidak sadar bahwa uang yang kita habiskan untuk makanan atau hobi sangat besar. Misalkan setiap pergi ke mall, kita membeli 1 gelas minuman kekinian seharga Rp 20. 000. Jika kita ke mall seminggu sekali, maka dalam sebulan kita menghabiskan 4 (minggu) x Rp. 20.000 = Rp. 80.000.

Nah, pengeluarannya kalau dihitung- hitung besar juga kan? Oleh karena itu usahakan kurangi sikap konsumtif ini. Bukankah lebih baik kita mencoba resep baru sendiri di rumah?


4.    Mencari penghasilan tambahan

hobi dan bisnis (Sumber gambar: Women on Business)

Untuk menambah penghasilan kita, tidak ada salahnya kita mencari penghasilan tambahan. Bahkan zaman sekarang, hobi juga bisa dijadikan bisnis. Contohnya: jika kalian senang memasak atau membuat kue, sekarang banyak sekali bisnis online kue- kue. Jika kalian suka bermain alat musik, kalian bisa membuka kelas kursus online. 


5.    Menabung 

ilustrasi menabung (Sumber gambar: Kumparan.com)

Setelah kita mengelompokan kebutuhan dan mengurangi pengeluaran, uang sisanya akan lebih baik jika kita tabung atau disimpan. Hal ini agar kita bisa mengantisipasi jika diperlukan pengeluaran darurat atau diluar perhitungan kita. 

Sekian tips- tips yang bisa saya sampaikan, semoga tips- tips di atas berguna bagi kita semua 

COVID cepat dibasmi
Kecemasan semua surut
Bokek saat pandemi
Mana mungkin, siapa takut