Deretan 7 BUMN yang Akan Ditutup oleh Erick Thohir

Erick Thohir (@erickthohir) • Instagram photos and videos

Like

Baru-baru ini, beredar kabar adanya penutupan Perusahaan Badan Usaha Milik Umum atau BUMN yang akan dilakukan oleh Menteri BUMN yaitu Erick Thohir sendiri. Kabarnya Menteri Erick Thohir ini akan menutup tujuh perusahaan BUMN.

Kemungkinan, faktor utamanya ialah ekonomi Indonesia yang menurun semenjak adanya pandemi virus Covid-19 ini, yang menyebabkan kondisi perekonomian Indonesia masih belum stabil hingga saat ini.

Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya penutupan tujuh perusahaan ini juga karena sudah lamanya tidak ada operasional perusahaan yang dilakukan sebagaimana mestinya. Erick pun mengatakan bahwa para karyawan ikut terlibat dalam penutupan BUMN ini, yaitu dibubarkan. Pasalnya, ia tidak mau memberikan harapan kosong kepada karyawan-karyawan dengan kondisi perusahaan BUMN yang seperti ini.

Berikut tujuh perusahaan yang akan tutup dilansir dari cnnindonesia.com, antara lain:
 

PT Industri Gelas atau Iglas

Iglas bukan merupakan perusahaan BUMN baru. Kini, Iglas dikabarkan berada pada kondisi perusahaan ini sudah sekarat atau sudah berada di bawah rata-rata. Bahkan, perusahaan tersebut pernah menjadi pasien PPA (Pengelolaan Perusahaan Aset).

Menurut kabar yang beredar, Iglas melakukan pinjaman dana restrukturisasi dengan jumlah yang cukup besar, yaitu senilai Rp 89,09 miliari. PPA juga pernah memberikan dana talangan sebesar Rp 49,96 miliar yang hingga saat ini masih belum ada kejelasannya yang pasti.

 

PT Merpati Nusantara Airlines

Salah satu maskapai yang terkenal di Indonesia ini diketahui bahwa ternyata sudah lama tidak beroperasi atau melakukan perjalanan udara terhitung dari beberapa bulan belakangan.

Perusahaan BUMN ini akan ditutup karena adanya permasalahan dalam kondisi keuangan perusahaan. PPA yang memberikan pinjaman dana restrukturisasi dengan mencapai nominal Rp 663,99 miliar. Peminjaman ini atas dasar akan ada operasional penerbangan kembali, tetapi sampai saat ini belum terelasasikan.
 

PT Istaka Karya

PT Istaka Karya dikabarkan juga akan dibubarkan oleh Mentri Erick Thohir karena terlibat pada masalah keuangan. PT Istaka Karya yang bergerdak dalam bidang kontruksi kabarnya sudah lama tidak beroperasi.

Akhirnya, para karyawan pun tetap bertahan tanpa mendapatkan bayaran untuk setahun lebih. Dikabarkan, pada tahun 2020, Istaka juga mendapatkan dana talangan PPA dengan jumlah Rp 62,44 miliar.
 

PT Industri Sandang Nusantara atau Insani

BUMN yang satu ini juga termasuk mendapatkan suntikan dana dari PPA dengan nominal Rp 26 miliar untuk dapat membantu dalam mempertahankan kelangsungan perusahaan.

Insani merupakan salah satu perusahaan BUMN yang menjadi anadalan pemerintah untuk dapat mencapai melengkapain kebutuhan penduduk dalam hal memenuhi kebuutuhan karung dan karung plastik.
 

PT Kertas Kraft Aceh

PT Kertas Kraft Aceh dikabarkan sudah lama tidak beroperasi, sehingga Erick Thohir ingin melakukan likuidasi.

PPA juga sudah memberikan danga talangan sebesar Rp 51,34 miliar dan pinjaman dana restrukturisasi dengan jumlah Rp 141,61 miliar hanya untuk perusahaan ini. Namun, sampai saat ini belum ada keputusan lanjutannya.
 

PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero) atau PANN

Perusahaan ini bergerak dalam pembiayaan sebuah kapal, namun, dikabarkan operasional PANN malah melenceng dari tugasnya.

Erick mengatakan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh BUMN yang satu ini tidak berjalan dengan baik, melainkan PANN malah melakukan bisnis Perhotelan. Selain itu, dikabarkan bahwa PANN hanya memiliki kurang dari sepuluh pegawai saja dari mulai direksi hingga komisaris.
 

PT Kertas Leces

Perusahaan BUMN terkahir yang katanya juga akan dibubarkan oleh Erick Thohir adalah PT Kertas Leces. Perusahaan yang mendapatkan talangan dari PPA dengan jumlah Rp38,5 miliar ini juga tidak terlihat perkembangannya hingga saat ini.

Bagaimana tanggapan Be-emers mengenai keputusan Menteri BUMN Erick Thohir ini? Yuk, komen di bawah!