Catat! Begini Cara Investasi Kripto dari Nol untuk Pemula

Macam-macam aset kripto. (Sumber gambar: Canva)

Like

Memahami cara investasi kripto dari nol memang wajib bagi Be-emers yang ingin terjun ke pasar mata uang digital atau mata uang kripto. Khususnya lagi bagi Be-emers yang merupakan seorang investor pemula. 

Mata uang kripto sekarang kian populer dan semakin diminati, seiring perkembangan kecanggihan teknologi. Meski begitu, ada banyak alasan seseorang memilih berinvestasi di mata uang digital lainnya maupun kripto. Namun, alasan yang umum dan utama biasanya karena nilai tukarnya yang menggiurkan.

Eits, tapi sebelum kita lanjut ke cara investasi kripto. Pastikan kalau Be-emers sudah mempelajari semua hal terkait pasar kripto, hingga risiko dan konsekuensinya, ya.

Nah, jadi kalau Be-emers benar-benar siap dan berminat untuk investasi mata uang kripto.

Yuk, simak cara dan langkah-langkah untuk memulai investasi kripto dari nol:

1. Pilih Exchanger dan Buka Rekening Kripto

Langkah pertama yang perlu Be-emers lakukan adalah membuat akun atau rekening di exchanger yang terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

Sama halnya seperti dalam dunia saham, exchanger merupakan sekuritas tempat kita bertransaksi kripto. Ada banyak pilihan crypto exchanger yang bisa kamu pilih, di antaranya ada Indodax, Rekeningku Dotcom Indonesia, Crypto Indonesia Berkat (Toko Crypto), Upbit, Pintu, Zipmex, dan masih banyak lagi. Pendaftaran akun atau rekening kripto pun bisa dilakukan secara online melalui aplikasi yang tersedia di smartphone mu. 
 

2. Dapatkan Verifikasi KYC (Know Your Customer)

Setelah membuka akun di exchange, untuk bisa segera bertransaksi, kamu harus mendapatkan verifikasi KYC terlebih dahulu. Verifikasi ini berguna untuk melindungi setiap peserta di exchange dan memastikan kebijakan AML (Anti Money Laundring) berjalan dengan seharusnya.


Umumnya, proses verifikasi KYC, yaitu kamu harus mengunggah foto KTP asli dengan jelas, mengisi data pribadi, dan selfie tanpa atribut wajah, seperti topi atau kacamata. Data tersebut kemudian akan diproses setidaknya dalam jangka waktu 1 hari jam kerja. Pastikan data yang kamu berikan benar dan akurat, ya.
 

3. Lakukan Deposit

Selanjutnya, jika kamu sudah memiliki rekening, Be-emers hanya perlu melakukan deposit di exchange tersebut. Langkah ini bisa dilakukan melalui dompet digital, bank, atau dengan koin kripto sendiri. Pada setiap exchanger, juga terdapat daftar koin yang diterima sebagai deposit.

Adapun cara deposit yang ditawarkan exchanger, antara lain dapat melalui transfer bank (rekening dan Virtual Account), e-wallet, PPOB, kartu kredit, atau kartu debit. Selain itu, deposit bisa dilakukan dalam bentuk koin, baik Bitcoin, Ethereum, maupun koin kripto jenis lainnya.

Kamu bisa melihat daftar koin yang diterima sebagai deposit pada exhange tempat mu membuka akun. Exchange akan mengeluarkan alamat wallet untuk mengirimkan koin dari exchange lain.
 

4. Membeli Kripto Pertama

Kemudian, sebelum mulai melakukan transaksi, kamu harus memilih pair atau pasangan yang ingin di trading. Pair merupakan jenis mata uang yang dapat dianalogikan seperti ketika membeli valas.

Untuk pemula, cara aman memilih koin pertama, yaitu dengan memilih kripto yang masuk dalam Top 5 di Marketcap. Sebab, sudah pasti koin-koin tersebut punya nilai yang besar. Koin yang paling sering nangkring di Top 5 Marketcap biasanya ada Bitcoin, Ethereum, Binance, XRP, Tether, dan masih banyak lagi.
 

5. Analisis Kripto

Guna memahami pola pergerakan pasar dan mengambil keputusan dalam membeli atau menjual aset. Kamu pun perlu menganalisis kripto yang menjadi fokus trading mu. Ada banyak teknik analisis yang bisa dilakukan, seperti analisis fundamental dan analisis teknikal.
 

6. Mulai Melakukan Transaksi

Usai menetukan pair dan menganalisis kripto yang ingin diperjual-belikan. Kamu bisa membuat order dengan memasukkan harga dan jumlah koin yang mau dibeli, lalu akan muncul jumlah rupiah yang dibutuhkan. Be-emers bisa memilih jenis order taker atau maker.

Apabila kamu memilih taker, order akan langsung dilakukan di saat itu juga sesuai dengan harga pasar. Jumlah kepemilikan koin langsung segera diperbaharui dan jumlah deposit rupiah akan berkurang sesuai jumlah pembelian.

Kalau memilih maker, order tidak langsung terjadi atau ditunda sampai match diharga yang diinginkan. Selama belum terjadi match, order akan terus menunggu di "order book".

Perlu diketahui, satuan jumlah beli dan jual koin atau aset kripto bisa sampai delapan digit di belakang koma. Contohnya, 0,00000001 BTC, sehingga kamu pun bisa mulai bertransaksi dengan angka kecil.

Untuk proses penjualannya pun tak jauh berbeda dengan proses pembeliannya. Hanya saja, setelah eksekusi berhasil, deposit rupiah bertambah dan kepemilikan koin akan berkurang.
 

7. Melakukan Penarikan/Withdraw Kripto ke Rupiah

Nah, cara menarik aset koin kripto mu ke dalam bentuk rupiah cukuplah mudah, yaitu hanya dengan mengajukan penarikan di aplikasi yang kamu gunakan. Selain itu, kamu dapat menarik koin yang dimiliki di exchange dengan memasukkan alamat wallet yang menjadi tujuan pengiriman koin.

Proses penarikannya ke dalam rupiah sendiri membutuhkan waktu beberapa menit sampai 1 x 24 jam. Hal itu disebabkan oleh exchanger yang menggunakan jaringan perbankan untuk mengirimkan uang. Makanya, cepat lambat proses penarikan biasanya ditentukan oleh proses di bank juga.

Akan tetapi, jika kamu tidak ingin menggunakan rekening bank untuk penarikan aset kripto. Kamu bisa transfer aset mu ke akun PayPal atau dompet digital lainnya, seperti OVO dan Go-Pay.

 

8. Membayar Biaya/Fee Berdasarkan Jumlah Transaksi

Sebagai balas budi atas jasa exchanger, kamu harus membayar sejumlah biaya yang diperlukan dalam melakukan penarikan. Biayanya bisa dilihat pada masing-masing exchanger.

Selain itu, setiap exchanger pun menetapkan jumlah minimum dan maksimum penarikan untuk rupiah maupun koin kripto. Sebab, masing-masing exchanger menetapkan kebijakan yang berbeda-beda.
 

9. Transfer Aset Kripto ke Wallet

Jika setelah melakukan pembelian koin tak ingin langsung di jual. Kamu bisa menyimpan aset kripto mu di wallet.

Sesuai artinya dalam Bahasa Indonesia, wallet adalah tempat menyimpan aset kripto. Para investor tentunya akan mendapatkan alamat wallet yang berbeda-beda. Alamat wallet lah yang nantinya digunakan untuk mengirimkan atau menerima aset kripto.

Saat melakukan pembelian kripto, koin akan disimpan di dompet digital atau wallet. Pada jenis aset kripto Bitcoin, terdapat dua jenis wallet yang tersedia, yakni hot wallet dan cold wallet.

Hot wallet pada Bitcoin merupakan dompet yang dioperasikan oleh crypto exchanger. Kamu pun dapat mengakses koin yang tersimpan di sini melalui internet atau aplikasi yang digunakan.

Hot wallet juga terbagi dalam dua jenis, yaitu Electrum dan Miselium. Hot wallet sendiri masih sangat berisiko untuk digunakan. Karena jika sampai diretas, informasi terkait aset kripto mu otomatis terancam.

Sementara itu, berbeda dengan hot wallet. Cold wallet merupakan dompet digital kripto yang berbentuk perangkat keras portable, mirip dengan flash drive. Ada dua jenis cold wallet yang popular, yaitu Trezor dan Ledger Nano.

Nah, itu tadi cara investasi kripto dari nol yang wajib Be-emers pahami sebagai investor pemula. Semua tahap dilakukan secara online, ya. Selamat mencoba berinvestasi di aset kripto, Be-emers.

Penulis : Indah Utami
Editor : Yudho Priambodo