5 Tanda Kamu Telah Masuk Fase Quarter Life Crisis

Ilustrasi orang yang sedang mengalami quarter life crisis. (Sumber gambar: Canva)

Like

Pernah engga sih, Be-emers mendapat pertanyaan-pertanyaan seperti ini?

“Sekarang kamu kerja apa? Di umur segini kok engga produktif dan engga berkembang? Si A udah bisa beli motor sendiri lho. Kamu kok masih gini-gini aja?”


Pasti kamu kesal dan sedih kan mendengarnya? Atau jangan-jangan, kamu baru saja mengalaminya?

Sebelum marah-marah terhadap orang yang memberikan pertanyaan-pertanyan tadi. Mending kamu tenang dulu, karena bukan kamu saja lho yang merasakannya. Itu adalah hal normal dan biasa terjadi untuk kita yang telah memasuki usia 20-an. 

Nah, Be-emers pasti familiar juga nih dengan sebutannya, yaitu kamu tengah berada di fase quarter life crisis. Namun, apa sih sebenarnya quarter life crisis itu? Seperti apa tanda-tandanya?

Baca Juga: Masuk ke Fase Quarter Life Crisis, Gimana Cara Mengatur Keuangannya?
 

Apa Itu Quarter-Life Crisis?

Seperti namanya, quarter life crisis berarti kamu telah memasuki seperempat kehidupan dan dianggap dewasa yang pada kenyataannya, emosi serta finansialmu belum begitu stabil. Masa ini banyak dialami oleh orang-orang di usia dewasa muda sekitar 24-30 tahun. 


Lalu, makna krisis dalam fase ini adalah karena orang-orang yang mengalaminya merasa tidak memiliki arah, galau, khawatir, dan bingung sama kehidupan mereka sendiri. Ditambah, masa depan yang penuh ketidakpastian. 

Munculnya krisis ini pun disebabkan karena pilihan hidup yang harus dipilih. Biasanya, kegalauan terhadap pilihan tersebut meliputi masalah karir, percintaan, finansial, dan kehidupan sosial.
 

Tanda-Tanda Kamu Mengalami Quarter Life Crisis

Berikut tanda-tanda kalau kamu sedang mengalami fase quarter life crisis.
 

1. Sering Bingung dan Overthingking tentang Masa Depan

Setelah lulus kuliah atau pendidikan yang kamu tempuh, tentu terlintas dipikiran mau apa lagi ya buat langkah selanjutnya? Pekerjaan apa yang cocok dan harus dilamar nanti? 

Kamu pun dihadapkan dengan pertanyaan yang tak ada akhirnya, serta merasa serba tidak tahu tentang dirimu. Bingung apa yang harus dilakukan, dan apa yang kamu inginkan di masa depan. Akhirnya, karena terus dipikirkan membuat kamu overthingking dan stres.
 

2. Sulit Membuat Keputusan karena Terlalu Banyak Pilihan

Tentunya kita harus memilih dan membuat keputusan untuk melanjutkan hidup ke pengalaman berikutnya. Berbagai pilihan untuk masa depan pun kamu temui. Mulai dari pilihan untuk melanjutkan studi, langsung bekerja, atau memutuskan untuk berumah tangga.

Nah, terlalu banyaknya pilihan ini malah membuatmu makin bingung dan panik. Akhirnya, kamu sulit deh untuk membuat keputusan. 
 

3. Bimbang dalam Menjalani Hidup

Usai dihadapi dengan begitu banyak pilihan. Kamu pun dilema dan bimbang karena masih belum bisa berkomitmen dengan satu hal baru yang sudah kamu pilih. Sebab, kamu sendiri juga ingin mencoba berbagai hal lain.

Dari situ, muncul lah kecemasan dan keraguan terhadap diri sendiri. Apakah jalan yang kamu pilih itu sudah tepat atau belum.
 

4. Suka Membandingkan Diri dengan Orang Lain dan Takut Tertinggal

Selain itu, kamu juga sering membandingkan diri dengan apa yang sudah dicapai oleh orang lain. Seperti melihat teman di usia yang sama sudah menikah, memiliki pekerjaan impian lalu mapan, dan lain sebagainya. Hal-hal itu membuatmu iri dan khawatir tertinggal karena belum bisa mencapainya.
 

5. Menurunnya Rasa Percaya Diri

Karena sering membandingkan diri dengan orang lain, tentunya hal itu berdampak pada rasa kepercayaan dirimu.

Dengan terus melihat pencapaian teman-temanmu, bisa saja itu menimbulkan sikap pesimis atau insecure yang berlebih pada diri sendiri. Sehingga, tanpa kamu sadari, secara perlahan rasa kepercayaan dirimu pun menurun.

Itu tadi lima tanda kalau kamu tengah masuk fase quarter life crisis. Apakah kamu sedang mengalami salah satunya? Kalau iya, berarti kamu sedang di masa-masa galau ini.


Baca Juga: Quarter Life Crisis Menyerangmu? Ini Tips Menghadapinya