Panen Cuan dari Profesi Cat Sitter dan House Sitter

Daden melakukan aktivitas House Sitter dan Cat Sitter. (Foto: Dokumentasi pribadi dari VOA Indonesia)

Like

Pekerja asal Indonesia di Amerika Serikat membagikan ceritanya yang mendapat gaji besar untuk menjaga rumah (house sitter) dan mengasuh kucing (cat sitter). Seperti apa kisahnya?

Daden dan Juju adalah tenaga kerja asal Indonesia yang sudah belasan tahun bekerja di Amerika Serikat. 

Selama belasan tahun pula mereka berprofesi sebagai house sitter dan cat sitter. House sitter adalah seseorang yang bertugas untuk menjaga rumah.

Tidak sekadar menjaga rumah agar tetap aman dari penjahat, namun juga harus membersihkan dan mengosongkan kotak surat agar tidak menumpuk. 
 

Profesi House Sitter di AS


Baca Juga: Benarkah Orang-Orang Terkaya di Amerika Menghindari Pajak Penghasilan?


Berbeda dengan Indonesia, orang-orang di Amerika Serikat jarang memiliki asisten rumah tangga (ART) yang menginap. Di Indonesia sudah sangat lazim ditemukan ART yang tinggal dan bekerja setiap hari di rumah.

Tarif ART di Amerika Serikat cukup mahal sehingga orang-orang memilih untuk tidak menggunakan jasa mereka atau menggunakan jasa mereka satu minggu bahkan satu bulan sekali.

Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Daden dan Juju, tenaga kerja asal Indonesia yang sudah menetap belasan tahun di Amerika Serikat.

Memasuki bulan September menjadi penanda negara tersebut akan memasuki musim gugur. Biasanya pada musim ini Daden dan Juju, beserta house sitter lainnya, akan sangat sibuk.

Ini dikarenakan banyak orang yang akan menggunakan jasa mereka. Artinya musim panen cuan juga bagi mereka. 

Meski bertugas menjaga rumah, Daden dan Juju merasa bahwa pekerjaan ini santai dan menyenangkan seperti yang dilansir dari VOA Indonesia.

“Enak banget sih sebetulnya sebab engak ngapa-ngapain. Datang, tidur,” ujar Daden. “Cuma pindah tidur doang tapi dibayar,” kata Juju.

Menurut Daden dan Juju, house sitter adalah orang yang dipercaya menjaga rumah agar tidak dimasuki maling selagi pemiliknya pergi. 

Tidak hanya itu, mereka juga membersihkan rumah, menyiram tanaman, memastikan surat-surat tidak menumpuk di kotak surat, dan, yang terpenting, mengurus hewan peliharaan.

Menurut mereka profesi ini tidak memerlukan keahlian khusus. Satu hal yang terpenting agar terus mendapat klien adalah jujur, dapat dipercaya, dan mendapat testimoni baik agar bisa direkomendasikan ke tetangga atau teman klien.
 

Tarif House Sitter


Baca Juga: Amerika Krisis Boba, Masih Prospektif Enggak sih Bisnisnya di Indonesia?

Waktu tugas house sitter tidak menentu, seperti yang disampaikan Daden dan Juju dalam wawancaranya dengan VOA Indonesia.

“Beda-beda. Ada yang minta dua minggu. Ada yang seminggu. Kadang-kadang sebulan,” ungkap Daden.

Total sekitar 17 rumah secara bergilir pernah dijaga Daden dan Juju. Rata-rata, lima rumah mereka jaga pada waktu bersamaan.

Dalam satu waktu hanya dua rumah yang bisa mereka tinggali. Selebihnya, mereka gilir atau mereka datangi hanya untuk bersih-bersih dan mengurus hewan atau tanaman.

“Padahal kita sudah bilang, kita gak bisa karena sudah janjian dengan si ini, si ini. Tapi, tetap saja. Ya sudah, kamu check in saja ke sini. Itu dibayar juga. Sama,” jelasnya.

Daden dan Juju paling kecil menerima $50 dalam semalam, ada juga yang memberi $75, bahkan $100. Harga ini tidak menentu karena Daden dan Juju tidak mematok harga pasti. 

Tarif ini diluar uang makan, biasanya pemilik rumah telah menyiapkan stok makanan. Terkadang mereka juga menyediakan permainan dan akses hiburan agar tidak bosan. 

Jika ada binatang di rumah, Daden dan Juju merangkap sebagai cat sitter dan biasanya mendapat bayaran yang jauh lebih tinggi lagi.

Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.

Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!

Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.