Morgan Stanley: Pasar Saham Masih Jauh dari Kata Aman

Pasar saham turun (Ilustrasi: Canva)

Like

Analis Morgan Stanley memperingatkan lebih banyak kejutan negatif terbentang di depan bagi investor. Mereka juga mengatakan bahwa masih jauh untuk keluar dari permasalahan-permasalahan di pasar saham.

Reli yang cukup besar di pasar saham AS selama sebulan terakhir kemungkinan akan gagal karena suku bunga yang lebih tinggi berdampak pada ekonomi AS, menurut Morgan Stanley.


Catatan Morgan Stanley


Michael Wilson, kepala ahli strategi ekuitas AS Morgan Stanley, menerbitkan sebuah catatan analis pada hari Senin (17/4) seperti yang diberitakan Fox Business. 

Ia mengatakan bahwa kampanye pengetatan agresif Federal Reserve yang berkontribusi pada serentetan keruntuhan bank pada bulan Maret dapat memicu masalah mengejutkan lainnya.

Baca Juga: Duh, Morgan Stanley Ikut Layoff Karyawannya!


"Jika ada satu hal yang dapat membuat air dingin pada reli kapitalisasi besar, itu adalah hasil yang lebih tinggi karena Fed yang tidak dapat menghentikan kenaikan," tulis Wilson dalam catatan tersebut.

Selama satu tahun terakhir, The Fed menaikkan suku bunga acuan sembilan kali. Mereka juga mengirim sinyal akan adanya kenaikan suku bunga lagi atau yang ke sepuluh.

Keputusan kenaikan suku bunga diprediksi akan terjadi di pertemuan The Fed berikutnya pada awal Mei, meskipun baru-baru ini terjadi gejolak di sektor keuangan dan adanya tanda-tanda perlambatan ekonomi.

Wilson memperingatkan bahwa investor cenderung menghadapi lebih banyak kejutan negatif dalam beberapa bulan mendatang.

Wilson juga mengungkapkan hal lain yang semakin mengkhawatirkan pasar saham. Presentase saham yang mengungguli S&P 500 selama tiga bulan terakhir baru-baru ini mencapai rekor terendah.

Ini menjadi tanda investor tiba-tiba mengakui bahwa perkiraan pendapatan tetap terlalu optimis. "Kami pikir keruntuhan luas baru-baru ini adalah cara pasar memperingatkan kita bahwa kita belum bisa lepas dari permasalahan bear market ini," tulis Wilson.

Baca Juga: Adakah Dampak UU Cipta Kerja Sah ke Pasar Saham?

Perkiraan yang cenderung negatif ini datang setelah tahun yang buruk untuk pasar saham, menjadi yang terburuk sejak krisis keuangan tahun 2008.

Ketiga indeks jatuh pada tahun 2022, mematahkan kemenangan beruntun tiga tahun. Dow Jones Industrial Average mengakhiri tahun turun 8,8 persen. S&P 500 merosot 19,4 persen, sementara Nasdaq Composite yang padat teknologi anjlok 33,1 persen.

Wilson sebelumnya memperingatkan benchmark S&P akan jatuh sekitar 20 persen selama tahun ini karena resesi pendapatan dan dampak lanjutan dari krisis perbankan.

Mau tulisanmu dimuat juga di Bisnis Muda? Kamu juga bisa tulis pengalamanmu terkait investasi, wirausaha, keuangan, hingga lifestyle di Bisnis Muda dengan klik “Mulai Menulis”.
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Telegram kami! Klik di sini untuk bergabung.