Pandemi Menjadi Pukulan Keras, Sehatkan Mental Melalui Eksplorasi Kreativitas

Ekspolasi Kreativitas

Like

Kita berada di situasi sulit dan menuju misteri besar tentang ketidakpastian yang akan kita hadapi. Pendemi meluluhlantakkan roda kehidupan,mengubah banyak hal dari kesehatan, pendidikan, perekonomian, hingga urusan pemenuhan kebutuhan.

Indonesia mulai riuh. Semua orang diselimuti khawatir karena banyak perusahaan memilih untuk berakhir. Kita dibuat kelimpungan, bagaimana melanjutkan hidup dalam ketidakpastian.

Belum selesai dengan kebingungan, kita dipaksa berdamai dengan keadaan. Sungguh menyesakkan.

Pandemi memang menyusahkan, tapi kita tidak boleh menyerah untuk mengupayakan perubahan. Berpikir keras untuk bertahan hidup dan menjaga harapan, agar tak redup. Berusaha lebih keras, agar tak berakhir nahas.

Untuk kamu yang dipaksa rela kehilangan penghasilan, kamu masih punya kesempatan untuk pulih dari ketidakberdayaan. Waktu luang memberi lebih banyak ruang untuk menggali potensimu yang belum tertuang. Temukan dan asah kembali kemampuanmu di masa pandemi untuk bekal mencari peluang dikemudian hari.

 

WAKTU LUANG YANG MEMBERI PELUANG

Di bawah instruksi untuk tetap berada di rumah, ada ruang untuk kembali mengingat banyak hal yang ingin kita lakukan. Meski tentunya lebih banyak merasa bosan, karena tidak bisa bergerak jauh dari pekarangan.


Justru terkadang, ide brilian muncul dari rasa bosan. Diperkirakan, Shakespeare mungkin telah menulis "King Lear" selama epidemi pada tahun 1564.

Lalu pada tahun 1665, selama masa isolasi karena wabah besar, Isaac Newton bertanya pada dirinya sendiri "Bagaimana cara kerja alam semesta?" dan akhirnya, mengusulkan teori gravitasi. Edvard Munch pun membuat jus kreatifnya mengalir dan melukis serangkaian karya seni selama wabah Flu Spanyol tahun 1918.

Pemikiran hal-hal yang biasa mungkin akan mengubah dunia. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana hal tersebut dapat memberi perubahan?

Cobalah lakukan hal yang biasa dengan cara yang berbeda. Misal, memasak dengan bahan yang baru, mengikat rambut dengan cara berbeda, berkerudung dengan gaya baru, berkebun dengan treatment berbeda, memotret dengan cara baru, mulai untuk menulis, merajut, bermusik, atau melukis di atas media non konvensional.

Kamu bisa membagikan hasil eksplorasi kreativitasmu di media
sosial atau platform lain untuk menambah engagement dan awareness orang lain tentang kapabilitas yang kamu miliki. Kamu bisa manfaatkan waktu dengan eksplorasi dan eksperimen untuk menstimulus kreativitas.

Sorang karyawan HappyFresh Indonesia, Tiga Ariesta, telah mencoba bereksplorasi selama masa Stay at Home, yaitu dengan memberikan fokus lebih pada memasak. Masa sibuk sebelum pandemi membuatnya sulit memberi waktu khusus untuk hal ini, sehingga kali ini dia benar-benar dapat menikmati waktunya saat memasak.

"Aku lihat channel youtube khusus masak, kemudian eksplorasi base on resep yang sudah ada & mudah.Aku terinspirasi oleh mamaku dalam memasak jadi aku mulai kombinasi resep chef dan resep mamaku", ungkap Tiga.

Dia juga menjual kreasi masakannya melalui media sosial, tanpa diduga ia mendapatkan respon positif dan kebanjiran pesanan dari pengikutnya di platform tersebut.

Tiga bukan satu-satunya orang yang memanfaatkan masa pandemi sebagai lahan untuk eksplorasi kreativitas.Aryo Pratomo Aryudono, seorang seniman yang bermukim di Bali,melukis selama masa darurat untuk mengeksplorasi karya.

"Melukis adalah hal yang saya suka dari kecil. Namun kini kegiatan tersebut menjadi penghasilan utama saya selain bermusik, dan sudah menjadi profesi. Dengan situasi pandemi, melukis menjadi kegiatan yang bisa menghilangkan rasa bosan dan berusaha untuk kembali produktif", katanya.

Tiga dan Aryo adalah contoh bahwa panggilan inspirasi bisa datang dari mana saja.Awalnya,kamu mingkin hanya melakukan hal sederhana,tapi saat kamu larut dalam proses berkreasi, kamu akan menemukan jalan bahkan ide brilian.


SESUATU YANG JUGA VITAL YAKNI KESEHATAN MENTAL
Meski hal-hal diatas selama pandemi mungkin tampak sepele,tetapi menjaga kesehatan mental adalah kunci penting untuk kebahagiaan terutama dalam periode ketidakpastian yang panjang. Kita mungkin belum menyadari betul, bahwa mental adalah hal yang juga perlu kita jaga kesehatannya. Kita perlu memahami bahwa kreativitas memberikan dampak baik untuk kesehatan mental.

Kreativitas adalah bagian inheren dari menjadi manusia. Saat kita terlibat dalam aktivitas kreatif maka fungsi otak meningkat. Saat kita menjadi kreatif, pikiran kita biasanya memasuki "keadaan mengalir"; pada dasarnya, kita menjadi asyik dengan apa yang kita lakukan, dan tindakan kreatif mengambil alih pikiran kita. Keadaan ini meningkatkan kondisi mental kita dan bahkan memperlambat detak jantung sehingga ini menjadi sangat penting bagi mereka yang menderita depresi atau kecemasan.

Tiga mengungkapkan, bahwa selama periode di rumah saja dan mulai memberi fokus pada hobby, dia menyadari hal berarti untuk hidupnya.

"Ternyata aku adalah orang yang bisa untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Aku lebih banyak waktu untuk berbicara dengan diriku sendiri. Bernegosiasi dengan diri saat sesuatu tidak bisa aku dapatkan. Dan saat aku eksplorasi kreativitas dengan memasak, aku merasakan sensasi nya berbeda. Selama proses itu berlangsung dan berulang, aku menyadari dengan perlahan bahwa hal-hal kecil yang aku lakukan membuat aku dealing with my ego, lebih memahami konsep self love dan dari proses ini aku menemukan siapa diri aku sebenarnya.", jelasnya.

Kreativitas dapat memiliki dampak yang cukup besar pada emosi dan pola pikir, Tiga berhasil mengelola emosi negatifnya dan menemukan kejernihan dalam berpikir & pengendalian ego. Masa karantina membantu kita mengahadapi diri sendiri, meski belum merasa nyaman dengan keadaan namun kita tumbuh karena hal tersebut.

Aryo, bahkan mengalami "keadaan mengalir" saat dia melakukan eksplorasi dalam berkarya, "Saya merasakan trance ke dalam proses kreasi yang membuat saya tidak sadar akan waktu dan keadaan sekeliling. Seringkali saya heran ketika melihat foto atau video dokumentasi diri sendiri yang sedang berkarya, karena saya tidak kenal orang tersebut, padahal itu saya.", katanya.

Meski demikian, Aryo tidak berhenti untuk bereksplorasi memunculkan kreativitas lainnya agar tetap berkarya,"Bagi seniman, untuk menjaga kesehatan mental agar tidak gendeng, ya.. harus terus bereksplorasi dan bertumbuh dalam berkarya. Kalau tidak berkarya ya tidak sehat untuk mental" sambungnya.

Infografik Manfaat Kreativitas untuk kesehatan mental

 
Mengalokasikan waktu khusus untuk mengeksplorasi kreativitas adalah investasi untuk mental yang sehat. Jangan abaikan hal ini, karena saat membiarkan diri  terjebak lama dalam tumpukan tekanan, semakin sulit untuk menemukan jalan keluar.
 

UNINSTAL KHAWATIR, KARENA STARTUP INI HADIR MENAMPUNG KREATIVITASMU AGAR TAK MUBAZIR

Melansir Bisnismuda.id, berikut Startup lokal yang siap  menampung kreativitasmu.

1. GoKreator
GoKreator adalah platform untuk para kreator lokal berkreasi. Profesi kreator konten yang beberapa tahun terakhir menjadi profesi yang ramai dibicarakan membuat GoKreator jadi salah satu wadah yang memanfaatkan peluang ini.

Melalui GoKreator, kamu bisa promosi sekaligus meningkatkan engagement hasil karya kamu. Karena, GoKreator menyediakan banyak fitur yang bisa dimanfaatkan dan tentunya menghasilkan. GoKreator sangat memungkinkan bagi kamu yang ingin jadi podcaster, musisi, kreator video, komikus, desainer grafis, dan sebagainya.

2. Kreavi
Kreavi jadi platform pekerja kreatif, khususnya di bidang visual, untuk saling berbagi dan memamerkan hasil karyanya. Selain bisa mempromosikan sekaligus mempopulerkan karya visual, kamu juga bisa mengikuti sejumlah program yang diadakan rutin oleh Kreavi.

Perusahaan yang berlokasi di Menara Kibar ini juga sering bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk mengadakan lomba karya visual. Untuk kamu yang concern  dengan karya visual seperti ilustrasi digital, komik, desain grafis, dan semacamnya, Kreavi bisa jadi tempat yang menyenangkan.
Menyalurkan kreativitas di platform yang tepat bukan hanya memberimu motivasi untuk melakukan lebih, tapi juga sebagai upaya agar tidak berhenti melakukan aktivitas kreatif.