(Sumber gambar: Ig)
Likes
Penggemar Taylor Swift sangat senang dengan rilisnya album kesebelas yaitu "The Tortured Poets Department".
Album ini menggambarkan semua perasaan yang disukai penggemar tentang adanya kemarahan, kesedihan, kerinduan, dan juga kebingungan.
Lagu ini menggambarkan rasa sakit hati seseorang ketika seorang pria yang telah menempatkan cincin pernikahannya di jari mereka meninggalkannya.
Baca Juga: Terungkap! Rahasia Stamina Taylor Swift di Konser The Eras Tour
Di sela pidato penerimaan piala Grammy Awards pada Februari 2024, Taylor Swift mengumumkan bahwa album ini adalah sebagai kejutan.
Di mana dirinya mengumumkan hal tersebut pada saat Album Midnights memenangkan Grammy sebagai Best Pop Vocal Album.
Perilisan album ini pun juga menandai berakhirnya kesuksesan tur dunia Taylor Swift, The Eras Tour.
Siapa sangka, album The Tortured Poets Department terdengar seperti album Taylor yang menggabungkan puisi dari berbagai album Taylor sebelumnya.
Bahkan jika dibandingkan dengan album Midnights, yang mengandung beberapa lagu folk seperti Evermore, lagu-lagu tersebut memiliki kemampuan untuk menghasilkan nuansa depresi seperti album tersebut.
Baca Juga: Swiftposium: Efek Karya Musik Taylor Swift dalam Dunia Akademik
Namun, seperti Reputation, album ini penuh dengan kemarahan dan permusuhan atau dendam, dan, seperti Folklore, memiliki banyak referensi ke sastra Amerika.
Komentar
13 May 2024 - 16:56
Sangat bermanfaat
07 May 2024 - 15:31
Menarik