Usai Halving Bitcoin, Para Penambang Kembali Mengukur Potensi Untung di Kripto

Penambang bitcoin kembali harus mempertimbangkan potensi untung-rugi pasca halving. (Sumber gambar: freepik.com)

Penambang bitcoin kembali harus mempertimbangkan potensi untung-rugi pasca halving. (Sumber gambar: freepik.com)

Like

Koin paling populer dan memiliki nilai paling besar dalam pasar kripto, baru saja melakukan halving pada 20 April 2024.

Momen yang terjadi dalam jangka waktu kurang lebih empat tahun sekali ini memberikan dampak menurunnya nilai Bitcoin sebesar 0,47% atau US$63.747.

Halving bitcoin merupakan pengurangan setengah reward yang penambang dapatkan dengan menyelesaikan satu blok transaksi pada jaringan bitcoin.

Sedari kemunculannya pada tahun 2009, bitcoin sudah melakukan halving sebanyak empat kali.

Hingga pada tahun 2024 ini reward yang didapatkan para penambang mengerucut ke 3,125 dari angka 6,25 pada halving sebelumnya.


Baca Juga: Menurut Analis, Bitcoin Berpotensi Naik 2 Kali Lipat dalam Optimisme di Pasar Kripto

 

Apa Sebenarnya Halving Bitcoin?

Kelangkaan merupakan salah satu dasar dari berlakunya ilmu ekonomi. Dengan memahami hal tersebut Be-emers dapat menarik kesimpulan bahwa halving dilakukan untuk mempertahankan kelangkaan dari sebuah koin dan meningkatkan nilainya. 

Sistem blockchain yang tersusun atas teknologi kompleks melakukan halving bitcoin setiap 210.000 blok yang ditambang.

Jumlah bitcoin yang akan mereka dapatkan akan dikurangi separuhnya. Dengan begitu jumlah koin yang beredar akan tetap terkontrol.

Pengurangan reward berguna untuk memperpanjang waktu yang dibutuhkan bitcoin untuk mencapai jumlah maksimal dari bitcoin yang beredar, sebanyak 21 juta bitcoin. 

Baca Juga: Bitcoin Bangkit Kembali ke $67.5K dengan Sinyal Bullish dari Federal Reserve AS dan Data Pengangguran