Raffi Ahmad Mundur dari Proyek Beach Club Gunung Kidul, Komunitas Ini Tanam Ribuan Pohon di Daerah Proyek!

Petisi penolakan yang tersebar di berbagai media sosial (Sumber: Instagram stories)

Like

Selebriti sekaligus pemilik dari RANS Entertainment, Raffi Ahmad, umumkan kalau akan mundur dari proyek yang akan menyulap kawasan Gunungkidul jadi beach club.

Kabar ini disampaikan langsung oleh Raffi lewat akun Instagram miliknya @raffinagita1717.

Raffi yang sedang menunaikan ibadah haji di Mekkah, membagikan video klasifikasinya tersebut. Video ini menjadi salah satu jawaban darinya untuk petisi yang ramai di media sosial belakangan.

 

Petisi untuk Raffi Ahmad

Upaya klarifikasi yang Raffi Ahmad lakukan merupakan buntut dari viralnya petisi tolak pembangunan proyek beach club miliknya Petisi ini dapat diakses melalui laman change.org dengan judul “Tolak Pembangunan Resort Raffi Ahmad di Gunungkidul”.

Hingga saat ini sudah lebih dari 52 ribu warganet yang menandatangani petisi tersebut dan membagikannya melalui berbagai media sosial.

Petisi tersebut mengecam proyek pembangunan yang akan dilakukan di Gunungkidul dan menjadikannya destinasi wisata seperti Pulau Bali.


Baca Juga: Raffi Ahmad - Kaesang Bikin Bisnis Kuliner Megah di BSD City

Proyek pembangunan tersebut ditengarai dapat merusak ekosistem secara massif. Belum lagi lokasi pembangunannya yang berada di area batuan karst yang sangat penting untuk menampung air.

Alhasil, kalau proyek tersebut terus dilangsungkan dapat memperbesar potensi banjir dan kerusakan ekosistem.

Dalam petisi tersebut juga disebutkan kalau saja daerah tersebut termasuk kawasan hutan lindung yang keberadaannya dilindungi oleh UNESCO.

Berdasarkan analisis dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Yogyakarta, proyek tersebut bisa saja melanggar Peraturan Menteri ESDM No.17 tahun 2012 mengenai Kawasan Bentang Alam (KBAK).

Warga Gunungkidul sejatinya tengah menghadapi krisis air bersih. Apabila proyek tersebut tetap dijalankan maka akan memperparah krisis air yang terjadi.

Petisi ini juga membawa nada kritik bagi Pemerintahan Kabupaten Gunungkidul yang memberi izin proyek tersebut.