Yuk, Terapkan Psikologi Marketing dengan 5 Langkah Ini!

Cara Menerapkan Psikologi Marketing (Sumber gambar: Buzzup)

Like

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk dapat meningkatkan penjualan bisnis. Satu di antara banyak cara tersebut adalah dengan mempelajari lebih dalam, apa itu psikologi marketing.

Psikologi marketing, dikatakan oleh banyak ahli pemasaran, adalah strategi terbaik untuk dapat menyakinkan calon pelanggan saat proses transaksi.

Penerapan psikologi marketing yang baik, dapat menjadikan calon pelanggan yang awalnya ragu, menjadi lebih percaya diri melakukan transaksi bisnis.

Lantas, apa sih psikologi marketing itu?. Mengutip dari Creativism, psikologi marketing adalah gabungan antara 2 ilmu, yakni psikologi dan pemasaran.

Jika digabungkan, maka definisinya akan menjadi, teknik pemasaran yang memanfaatkan ilmu psikologi sebagai landasan utama demi dapat memengaruhi keputusan pembelian calon pelanggan.


Baca Juga: Mengenal Kembali Tipe Digital Marketing untuk Usaha

Ada banyak manfaat psikologi marketing yang bisa kita dapatkan. 6 di antaranya adalah;

  1. Mampu mempercepat proses transaksi dari calon pelanggan di sales pipeline. Keraguan mereka akan produk atau jasa yang ditawarkan menjadi berkurang atau bahkan hilang.
  2. Psikologi marketing adalah sarana terbaik pebisnis untuk bisa lebih dekat dengan calon pelanggan. Dengan begitu akan tercipta relationship marketing yang baik.
  3. Pebisnis dapat menjalankan strategi word of mouth marketing.
  4. Pebisnis jadi dapat mengetahui tren kebutuhan dan keinginan terbaru dari target pasar yang ingin disasar. Ini bisa jadi langkah yang baik untuknya dapat melewati persaingan dengan kompetitor.
  5. Angka penjualan yang itu dapat diwakili dengan metrik lead dan konversi, meningkat drastis.
  6. Kamu bisa memperkuat customer base yang ada dengan hadirnya banyak pelanggan loyal.
Setelah mengetahui 6 manfaat di atas, kamu pastinya penasaran, "Bagaimana Sih Cara Terbaik untuk Bisa Menerapkan Psikologi Marketing?".

Jawaban dari pertanyaan di atas, sebenarnya sangat mudah untuk kita lakukan. Strategi ini baru akan berjalan dengan lancar apabila kamu telah memiliki brand knowledge yang cukup.

Termasuk di dalamnya memahami Unique Selling Point yang ada. Sebisa mungkin untuk berpikir layaknya seorang pelanggan.

Pertajam analisis pemasaran yang ada dengan proses data enrichment. Kamu perlu melakukan survei lapangan atau analisis kompetitor. Masih terlalu umum?.

Baca Juga: Bagaimana Strategi Digital Marketing yang Tepat untuk Pemasaran?

Tenang, di sini mimin akan berikan 5 contoh penerapan psikologi marketing. 5 contoh ini sangat cocok untuk kamu yang suka untuk langsung praktik. 5 contoh itu dimulai dari;


1. Social Proof

Yang pertama adalah social proof. Apa itu social proof?. Social proof adalah strategi pemasaran yang memanfaatkan sifat dasar manusia yang gampang terpengaruh akan ulasan positif dari pembeli sebelumnya.

Di dalam sebuah bisnis, kita dapat menyebut social proof dengan mudah sebagai testimoni dan reviews. 

Teknik seperti ini sudah banyak digunakan oleh berbagai jenis industri bisnis. Jika kamu ingin menerapkannya, maka lakukan dengan melibatkan beberapa influencer kompeten dan relevan.

Ya, strategi ini sering dijalankan bersamaan dengan konsep influencer marketing.