Yuk, Terapkan Psikologi Marketing dengan 5 Langkah Ini!

Like

2. Decoy Effect

Kedua adalah Decoy Effect. Berbeda dengan sebelumnya, strategi yang satu ini lebih akrab ditemukan pada bisnis produk, terlebih pada bisnis F&B.

Strategi ini memanfaatkan sifat dasar manusia yang tidak ingin rugi besar meskipun sudah mengeluarkan banyak uang di pilihan tertentu.

Ketika mereka memilih menu tertentu, maka mereka akan berkata "Kenapa Gak Beli yang Itu Saja, Harganya Hampir Sama, dan Dapat Banyak Lagi".

Jika belum bisa membayangkannya, mimin akan jelaskan menggunakan studi kasus. Anggaplah kamu adalah pebisnis makanan.

Di hari pertama kamu hanya menjual 2 varian menu saja, yakni A dengan harga Rp35.000 dan B dengan harga Rp45.000.


Tentu saja calon pelanggan akan cenderung memilih menu dengan harga yang murah bukan?. Itu menjadikan menu B kurang laku.

Di hari kedua, kamu menambahkan opsi ketiga (decoy), 3 varian menu, yakni A dengan harga Rp30.000, B dengan harga Rp45.000, dan C dengan Rp50.000. Karena harganya yang tidak berbeda jauh dengan opsi B, opsi C jadi lebih menggiurkan. Strategi seperti ini, sangat ampuh untuk meningkatkan nilai penjualan.

Baca Juga: Faceless Marketing, Metode Pemasaran yang Ramah untuk Introvert!



3. Goldilock Effect

Selanjutnya adalah goldilock effect. Ini adalah strategi psikologi marketing yang memanfaatkan sifat dasar manusia yang suka akan sesuatu yang benar-benar ia butuhkan.

Ya, strategi sangat cocok diterapkan pada pelanggan kelas atas, yang melakukan pembelian berdasarkan kebutuhan, tidak terpengaruh akan opsi termurah dan termahal.

Kamu bisa menerapkan strategi ini dengan memberikan label "Rekomendasi Terbaik".

 

4. Charm Pricing

Berikutnya adalah charm pricing. Strategi psikologi marketing ini pasti sudah sering kamu lihat di mall terutama ketika hari libur atau perayaan hari-hari besar.

Di mana toko-toko memajang produknya, dengan menempatkan angka 9 di akhir. Contoh Rp12.109. Angka 9 di akhir ini, digunakan untuk menciptakan ilusi bahwa produk A yang harganya Rp12.109, lebih murah ketimbang produk B yang harganya adalah Rp13.110.

Baca Juga: Intip Strategi Marketing ala KKV yang Selalu Diserbu Gen Z!



5. Scarcity Effect

Terakhir adalah scarcity effect. Berbeda jauh dengan strategi goldilock effect, strategi ini bisa dibilang menyasar calon pelanggan dengan "kasta" terendah.

Ya, menyasar pelanggan yang melakukan pembelian bukan berdasarkan kebutuhan, tetapi karena rasa takut tidak memiliki atau kehilangan akan barang yang ditawarkan.

Strategi ini, sering diterapkan bersamaan dengan konsep FOMO marketing. Salah satu contoh penerapan dari strategi ini, bisa kamu lakukan pada penulisan copy iklan seperti "Promo Harga Spesial Hanya Berlaku untuk Hari Ini Saja".

Inilah penjelasan lengkap tentang 5 cara terbaik menerapkan psikologi marketing. Semoga bermanfaat ya!.





----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung