Bisnis Bareng Teman? Ini 3 Tips Supaya Langgeng!

Berbisnis dengan Teman (pinterest)

Like

Memiliki teman yang memahami kita, mengetahui kekurangan serta kelebihan dan paham benar dengan sifat-sifat yang kita miliki merupakan salah satu support sistem terbaik untuk melakukan bisnis bareng teman.

Berbisnis bareng teman, menghemat waktu kita untuk menjelaskan hal apa yang kita inginkan, alih-alih menjelaskan pada orang baru.

Berbisnis bareng teman juga merupakan kolaborasi yang bagus, selain karena segala resiko ditanggung bersama-sama serta gabungan modal juga lebih baik karena diharapkan jumlah modal lebih besar dibandingkan dengan berbisnis seorang diri.

Meskipun banyak keuntungan yang disebutkan di atas, akan tetapi berbisnis dengan teman juga memiliki risiko. Berbisnis berbeda halnya dengan sekedar bersenang-senang bersama seperti pertemanan pada umumnya.

Baca Juga: Tips Berbisnis Bareng Partner Supaya Langgeng: Baca Panduan Lengkapnya


Risiko seperti ketimpangan kinerja, ketidakadilan pembagian laba, ketidaksepakan mengambil keputusan dan lain sebagainya juga menjadi warna saat berbisnis bersama teman.

Bahkan, pengkhianatan juga bisa terjadi antar teman saat melakukan bisnis bersama. Oleh sebab itu, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, sebaiknya lakukan 3 poin berikut ini sebagai benteng saat hendak memulai bisnis bersama teman.


3 Poin yang Harus Dilakukan Sebelum Berbisnis Bareng Teman

1. Perjanjian Tertulis Di Bawah Naungan Hukum

Pelanggaran bisnis bisa terjadi dari pihak manapun, kita tidak akan pernah mengetahui bahwa kedepannya teman yang merupakan partner berbisnis melakukan pengkhianatan, menggelapkan dana, berbuat sesuka hatinya sampai menyebabkan kerugian pada usaha dan sebagainya.

Perjanjian yang berlandaskan hukum membuat berbagai pihak yang terlibat takut melakukan pelanggaran, karena pastinya ada sanksi yang harus diterima apabila aturan-aturan dilanggar.

Isi perjanjian juga harus komprehensif, mencakup berbagai hal terkait hak dan kewajiban yang harus dilakukan berbagai pihak. Klausal harus jelas sejak awal dan perjanjian ini dilakukan sebelum usaha dimulai, bukan saat di tengah-tengah berjalannya usaha.