Ikan Mas di Dalam Panci, Disantap Pakai Terasi. Harga Emas Sudah Tinggi, Saatnya Jual atau Beli?

Ilustrasi emas (Foto: Freepik)

Like

Belakangan ini harga emas baik di pasar spot maupun harga emas fisik terus menanjak. Investor mungkin kebingungan, apakah saatnya untuk mulai membeli dan menambah aset emas atau malah waktunya untuk profit taking?

Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan saat ini pergerakan harga emas fisik semakin menyerupai emas berjangka global. Secara umum, emas global telah naik sekitar 37 persen sepanjang tahun berjalan dan diprediksi akan terus naik.

Per Kamis (6/8/2020) pukul 17.00 harga emas spot berada pada levell 2.048,93 per troy ounce dan emas comex kontrak Desember 2020 di level 2.062,40. Di dalam negeri sendiri emas batangan Antam hari ini dibanderol Rp1.054.000 untuk cetakan 1 gram.

“Naik akan sampai berapa? Untuk emas spot sendiri masih terus akan naik, tapi memang tidak akan sekencang sekarang,” ungkap Suluh dalam sesi #NgobrolSantaiBisnisCom Tips Investasi Pemula: Hitung Untung Investasi Emas via Instagram Live @bisniscom, Kamis (6/8/2020)

Lantas, apakah sekarang harga emas sudah terlalu tinggi untuk mulai masuk dan membeli? Suluh mengatakan pada dasarnya harga emas akan selalu naik jadi setiap saat pun merupakan waktu yang tepat untuk membeli emas.


“Tidak pernah ada kata terlalu mahal untuk emas, karena harganya akan selalu naik. Hanya saja, naiknya tahun ini atau tahun depan, itu jadi pertanyaan. Tapi kan logam mulia itu untuk investasi jangka panjang,” tuturnya.

Dia menyarankan bagi investor yang ingin membeli emas fisik di tengah kenaikan harga seperti ini untuk membeli pecahan besar agar mendapatkan margin keuntungan yang lebih lebar. Pasalnya, investor harus memerhatikan juga pergerakan harga buyback.

Kemudian, bagi yang telah memiliki emas apakah saat ini sudah waktunya untuk melepas aset agar mendapatkan keuntungan dari selisih harga?

Bagi yang memang memiliki kebutuhan mendesak, Suluh menilai melepas emas saat ini merupakan pilihan yang baik karena harga buyback tengah tinggi. Namun, bagi yang tidak memiliki kepentingan mendesak keputusan tersebut baiknya diertimbangkan kembali.

Jika ingin melakukan profit taking, Suluh menyarankan agar melepas emasnya sebagian saja sedangkan sisanya tetap dikoleksi karena potensi kenaikan harga masih terbuka sangat lebar.

“Apalagi buat yang sudah memiliki emas, misalnya beli tahun kemarin di harga Rp500.000-600.000, tidak ada salahnya kalau ingin mencicipi keuntungan,” imbuh dia.

Lebih lanjut, dia merekomendasikan untuk mengalihkan keuntungan yang didapatkan dari penjualan emas tersebut ke aset lain yang valuasinya tengah rendah saat ini, misalnya dolar AS.

“Tapi intinya, semua kembali lagi ke profil masing-masing dan sesuai kebutuhan masing-masing,” tutup dia.