Mengenal Cornelis Chastelein, Tuan Tanah Belanda yang Bebaskan Kaum Budak di Depok

Like

Diketahui setelah kematian Cornelis Chastelein merupakan awal mula Depok menjadi daerah otonom dengan kepala negara sendiri yang terpilih dari kedua belas marga budak yang dibebaskan.

Namun kehidupan tenang para 'anak-anak Chastelein' ini terusik ketika peristiwa Gedoran Depok terjadi. 
 

Dokumen-dokumen terkait Presiden Terakhir Depok Lama/Dokumen pribadi

Dokumen-dokumen terkait Presiden Terakhir Depok Lama/Dokumen pribadi


Mereka dianggap pengikut Belanda oleh orang-orang sekitar Depok. Mereka juga mendapatkan penyiksaan dan penjarahan harta benda. Hingga pada 4 Agustus 1952, otonom Depok dihapuskan oleh Pemerintah Indonesia. 

Beberapa bidang hutan, sawah dan ladang diambil oleh Pemerintah Indonesia, namun ada juga yang dikembalikan ke komunitas Chastelein seperti lahan seperti sekolah, gereja, pastori, pemakaman dan lapangan sepak bola yang hingga kini dikelola oleh Yayasan Lembaga Cornelis Chastelein (YLCC). 
 

Rombongan peserta walking tour JGG rute Depok Lama yang berfoto dengan cucu dari keturunan marga Jonathans yang sekaligus Presiden terakhir di Depok/Dokumen pribadi

Rombongan peserta walking tour JGG rute Depok Lama yang berfoto dengan cucu dari keturunan marga Jonathans yang sekaligus Presiden terakhir di Depok/Dokumen pribadi


 Baca Juga: Jalan Raya sebagai Rencana Ekspresi dan Apresiasi untuk Depok


Sekilas Peristiwa Gedoran Depok 

Gedoran Depok bermula dari Depok tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, hal ini dikarenakan Depok sudah lebih dulu merdeka pada 28 Juni 1714.


Selain itu Depok juga sudah memiliki sistem pemerintahan di bawah naungan Belanda dan Cornelis Chastelein disebut sebagai Kepala Negara yang memerdekakan orang Depok. 

Karena Depok enggan bergabung ke Indonesia, Depok kemudian dikepung oleh para pejuang dari segala arah untuk mendesak mereka untuk segera mengakui dan bergabung ke NKRI. Peristiwa Gedoran Depok ini melibatkan beberapa tokoh pejuang seperti Margonda, Tole Iskandar, dan Mochtar yang kini nama-nama tersebut menjadi nama jalan utama di Kota Depok. 












----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Punya opini atau tulisan untuk dibagikan juga? Segera tulis opini dan pengalaman terkait investasi, wirausaha, keuangan, lifestyle, atau apapun yang mau kamu bagikan. Submit tulisan dengan klik "Mulai Menulis".
 
Submit artikelnya, kumpulkan poinnya, dan dapatkan hadiahnya!
 
Gabung juga yuk di komunitas Whatsapp Group kami! Klik di sini untuk bergabung