Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sumber: Bloomberg/Bing Guan
Melansir dari laman Bisniscom, data hitung cepat Rabu 6/11/2024, Donal Trump telah dinyatakan unggul Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024. Dia telah mengalahkan Kamala Harris dengan perolehan suara 270.
Meskipun demikian, hasil pemilu resmi akan diumumkan tanggal 25 Desember oleh Senat. Trump akan dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 pada bulan Januari tahun depan.
Mengutip dari laman Universitas Muhammadiyah Jakarta, bahwa dalam kampanyenya, Donal Trump menyuarakan tentang kebijakan ekonomi proteksionisme.
Baca Juga: Dampak Unggulnya Trump dalam Pilpres AS: Dari Penguatan Harga Dolar hingga Naiknya Bitcoin
Yakni menerapkan pajak yang tinggi terhadap barang-barang impor yang masuk ke Amerika Serikat. Perlu diketahui bahwa Amerika Serikat adalah negara kekuatan militer dan ekonomi nomor 1 di dunia.
Maka dari itu, hal ini akan mempengaruhi ekonomi dunia, tak terkecuali Indonesia.
Jika Donal Trump menjadi presiden AS (lagi), apa pengaruhnya untuk Indonesia? Apa kabar baik dan buruknya? Kita bahas kabar buruknya dulu ya.
Kabar buruknya adalah
Berikut adalah dampak negatif yang mungkin harus diantisipasi jika trump menjabat sebagai presiden1. Tarif bea impor di AS naik, menyebabkan harga produk di pasar AS juga naik.
Kebijakan ekonomi yang akan diterapkan Trump akan berdampak pada harga di pasar AS. Pasalnya akan diberlakukan pengetatan aturan perdagangan barang impor yakni menaikkan tarif produk dari luar AS. Sehingga, dapat mempengaruhi kemungkinan (baca: lebih mahal), harga produk Indonesia di pasar AS.
2. Perang dagang
Kemungkinan terjadinya perang dagang akan meningkatkan biaya produksi bagi perusahaan Indonesia yang mengekspor barang ke AS. Bahkan ada kemungkinan ekspor ke AS akan turun.
3. Pelemahan ekonomi China
Kebijakan tersebut juga dapat memicu perlambatan ekonomi di China, yang merupakan mitra dagang utama Indonesia. Perlambatan ekonomi China akan berdampak negatif pada ekonomi Indonesia.
4. Investasi di Indonesia melemah
Melansir laman Bisniscom, kemungkinan investasi AS ke Indonesia akan berkurang. Jika kebijakannya proteksionisnya dijalankan, maka terdapat kecenderungan penarikan atau pengalihan investasi keluar dari pasar negara-negara.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.