Pemberdayaan Perempuan di Hari Kartini, Bagaimana Caranya?

Pemberdayaan perempuan di hari kartini (Foto Pixabay)

Pemberdayaan perempuan di hari kartini (Foto Pixabay)

Like

Tiap tanggal 21 April, kita semua pasti memperingati hari Kartini.  Di era masa sekolah, setiap anak perempuan diminta untuk membakai kebaya, sementara anak lelaki pakai pakaian daerah.

Setelah berbaris dengan tertib, semua anak berkumpul mengadakan upacara di lapangan .

Peringatan Hari Kartini bukan sekedar seremonial saja.  Jika hanya seremonial, begitu selesai upacara, tidak ada makna yang ingin diperingati maupun diterapkan.

Tahun 2025,  Hari Peringatan Hari Kartini ke-146   bertemakan “Perempuan Berdaya, Gen Z Melangkah, Seribu Profesi Terbuka” oleh Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama Konggres Wanita Indonesia .

Kata kunci pemberdayaan menjadi isu penting.  Sebagaimana kita ketahui sejarah ibu Kartini juga seorang tokoh yang membawa dirinya untuk berkekuatan, memiliki kemampuan, bertenaga, kemampuan melakukan atau bertindak untuk mengatasi masalah.


Ketika menghadapi masalah tentang ketidaksetaraan dalam bidang pendidikan, beliau melawan atau menolak untuk menerima apa adanya.  

Dengan daya yang ada, beliau terus berjuang agar dirinya terlepas jerat kebodohan dan menjadi pribadi yang inspiratif untuk bisa setara dengan lelaki.
 

Implementasi pemberdayaan perempuan

Apa yang dicapai saat ini oleh perempuan Indonesia?  Di bidang pendidikan, perempuan Indonesia sudah mampu yang belajar hingga S3.  

Dalam bidang politik,  perempuan Indonesia juga menunjukkan kehadirannya di bidang politik seperti menjadi anggota DPR,  di bidang ekonomi perempuan Indonesia juga punya kemampuan untuk menjadi entrepreneur  yang mumpuni.

Makna dari pemberdayaan perempuan Indonesia adalah belum sepenuhnya  meratanya para perempuan di Indonesia. 

Banyak yang karena alasan ekonomi, harus melepaskan mimpinya untuk sekolah tinggi, akhirnya terjerat jadi TKW.