
Kenalan dengan eco guilt marketing dan tips menerapkannya (Foto Freepik.com)
Ada banyak cara yang dapat pebisnis lakukan untuk bisa mengembangkan model bisnisnya. Satu di antara banyak cara yang dapat dilakukan itu adalah dengan menjalankan strategi eco guilt marketing.
Apa itu eco guilt marketing?
Perlu diketahui bahwa eco guilt marketing, adalah salah satu jenis daripada strategi psikologi marketing.
Strategi ini, sering kali diterapkan oleh brand-brand besar demi dapat membangun emosional daripada target audiencenya.
Strategi ini diterapkan demi bisa menghadirkan alasan kuat lain dari target audience, mengapa mereka harus membeli produk atau menggunakan jasa tertentu.
Lantas, apa sih yang dimaksud dengan eco guilt marketing?. Mimin akan menjelaskannya lengkap di dalam artikel ini. Jadi, silahkan simak baik-baik ya!.
Apa itu Eco Guilt Marketing?
Eco guilt marketing adalah taktik pemasaran di mana target audience akan dibuat merasa bersalah ketika mereka tidak melakukan transaksi bisnis produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Rasa bersalah ini, disandarkan bahwa mereka tidak ikut andil dalam perubahan lingkungan yang lebih baik, padahal cukup dengan membeli produk atau menggunakan jasa kamu saja.
Eco guilt marketing memanfaatkan isu-isu yang terjadi di lingkungan sekitar atau global sebagai daya tarik daripada transaksi bisnis.
Mereka, target audience yang tidak mau atau belum mau melakukan pembelian, perlahan namun pasti akan dihinggapi dengan rasa bersalah. Taktik ini, tentu saja dijalankan berbarengan dengan teknik copywriting yang relevan pula.
Semisal kamu adalah pebisnis jual beli Air Mineral. Kamu punya misi besar untuk membersihkan sungai yang ada dekat tempat tinggal kamu.
Kamu mengatakan bahwa setiap pembelian produk mineral kamu dari pelanggan, 5% nya akan disumbangkan untuk upaya pembersihan sungai. Kamu bisa menggunakan copywriting seperti di bawah ini;
"Tidak perlu repot-repot turun ke sungai, cukup dengan membeli produk air mineral ini, Anda sudah membantu kami untuk membersihkan sungai. Sumbangan Kecil Anda, berarti BESAR untuk kebersihan sungai ini".
Bagaimana Cara Menjalankan Eco Guilt Marketing?
Dalam prosesnya, eco guilt marketing sering dijalankan bersamaan dengan konsep CSR (Corporate Social Responsibility).
Hal ini wajar mengingat materi CSR pada umumnya, berkaitan dengan lingkungan, baik itu mengenai penanganan limbah pabrik yang baik, mengurangi dampak perubahan iklim, atau aktivitas sosial lainnya.
Meskipun begitu, CSR bukanlah sesuatu yang mudah dan juga murah untuk diterapkan. Diperlukan modal tidak sedikit untuk menjalankannya.
Menjalankan strategi eco guilt marketing untuk CSR, menurut mimin sendiri, bukan sesuatu yang salah. Lantas, bagaimana caranya menjalankan eco guilt marketing ini?
3 Tips Eco Guilt Marketing yang Bisa Kamu Terapkan
3 tips dan trik ini, dapat kamu gunakan untuk tujuan CSR atau murni untuk mendongkrak keuntungan bisnis. 3 tips dan trik ini dimulai dari;
1. Jadikan Konsumen Benar-Benar Merasa Bersalah
Tips dan trik pertama adalah dengan membuat konsumen benar-benar merasa bersalah. Kamu bisa melakukan ini, melalui penerapan ilmu copywriting yang tepat.
Tekankan benar-benar apa yang akan terjadi jika target audience mau melakukan transaksi bisnis dengan kamu.
Contoh teks copy yang tadi mimin berikan, sudah cukup menggambarkan itu semua. Terlebih lagi pada kalimat "Sumbangan Kecil Anda, berarti BESAR untuk ...".
Target audience yang melihatnya, perlahan akan merasa bersalah jika dengan memberikan sumbangan dan aksi kecil saja, mereka tidak bisa.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.