
holland merajut kehidupannya melaui padi
Like
Aku mengenalnya sebagai saudara. Holland dan setiap hamparan waktu kami dipertemukan dalam dialektika. Ia mengenyam Teknik Industri disebuah Perguruan Tinggi Negeri di kota Semarang, dengan segudang pengalaman praktik. Tentu Holland adalah sosok yang berbakat, berjiwa besar dan menguasai bidangnya, teknik.
Suatu ketika, ia di-dropout dari kampus dan mendapatkan cibiran dari keluarga karena ketidaksanggupannya menyelesaikan studi. Sosok yang malang itu, bahkan tega ditagih utang piutang oleh perbuatannya yang tidak ia lakukan sama sekali. Ia pun kabur ke sebuah pedesaan kecil menemani bibinya, dan di situlah hidup barunya dimulai. Ia kini beraktivitas sebagai petani tanpa dasar pertanian sama sekali, namun ia bersikukuh ingin memperbaiki hidupnya, terlebih bibinya yang sudah tua renta dan tidak ada yang merawat.
Konon, pihak keluarga terus melawan dan menagih ijasahnya. Di tengah ketakutan dan kekhawatiran akan ancaman keluarga, ia tetap tekun setapak demi setapak bekerja sebagai petani, mencangkul, mengairi sawah, menanam jagung, hingga menggiling kopi. Aku memperhatikannya 4 bulan silam sebagai sahabat dan melihat betapa gigih perjuangannya memperbaiki hidupnya dialam baru, yang liar dan penuh dengan kegersangan.
Ia bangun pukul 5 pagi, pergi ke kebun cokelat, mengumpulkan cokelat, kopi, dan komoditas lainnya seperti kemiri dan jagung. Aku hanya duduk memperhatikannya sambil menjaga perasaannya ditentang oleh keluarganya lantaran bekerja sebagai petani. Setiap satu minggu sekali ia menjual hasil jemuran cokelat dan olahan biji kopi ke kota, di situlah ia mendapatkan uang belanja untuk makan. Dua minggu aku mendampingi Holland, sambil menemaninya memetik kopi, aku menawarkan mindset baru mengenai Kelompok Tani hingga Pasar Komoditas.
Ya, saya memang pernah bekerja sebagai pemasar di pasar komoditas seperti emas, bitcoin, hingga benda berharga lainnya. Pada prinsipnya, sederhana. Bila harga naik ya jual, bila turun ya beli. Sambil memberikannya awareness, aku meyakinkannya bila ia ingin menjadi petani sukses, ia hanya perlu mendapatkan pinjaman dari dana kur Bank yang menyediakan untuk petani dan pengusaha. Itu sangat menginspirasinya, ungkapnya.
Desa tersebut sangatlah dingin, namun panas terik di siang hari. Cuaca sangat ekstrem sehingga aku tidak bisa mandi terlalu malam, karena air bagai butiran es. Hidup di sana di malam hari sangat menyenangkan karena kita bisa membakar kayu untuk pemanas ruangan, sambil memasak bubur kacang yang Holland buat. Pengalaman bekerja, namun serasa camping terasa menyenangkan. Di satu sisi, ia sangat menyukai ide bisnis pertanianku dan menjadikanku seorang investor.
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.