Petani Berdaya, Petani Sejahtera

Like

Ilmu iklim menggantikan pranata mangsa, yaitu penentuan waktu tanam menurut perhitungan adat. Benih unggul menggantikan benih lokal yang berumur panjang dan hasil sedikit.

Pupuk kimia, seperti produk-produk PT Pupuk Kaltim, menggantikan pupuk alami karena lebih cepat diserap tanaman dan tinggal membeli di kios atau KUD. Pestisida kimia juga menggantikan pestisida alami karena langsung mengurangi semua jenis hama dan pemangsa hama.  

Traktor menggantikan sapi dan kerbau, sabit bergerigi atau mesin pemanen menggantikan ani-ani yang membutuhkan banyak tenaga kerja perempuan.

Mesin penggiling menggantikan lesung dan alu. Jika dulu dalam setahun nenekku panen padi lokal satu kali, kini dapat dua kali karena padi unggul tidak lagi berumur enam bulan melainkan tiga bulan, demikian juga untuk jagung, kedelai, dan kacang.  

Uang telah menggantikan proses yang memakan waktu, seperti memasak mie instan lebih dipilih daripada menumbuk gabah lalu menanak beras.


Benih unggul cepat tanggap terhadap pupuk kimia, maksudnya ketika daun tanaman menguning kemudian dipupuk dengan pupuk Urea Daun Buah, NPK Pelangi, NPK Pelangi JOS, tiga hingga tujuh hari kemudian langsung hijau.

Baca Juga: Ketahanan Pangan Mandiri Bisa Dimulai dari Kebun Sendiri

Ketika ada serangan hama, pestisida kimia langsung bisa membasminya seketika. Tentu saja tanaman yang mendapat unsur hara sesuai kebutuhan tanpa gangguan akan lebih subur tubuhnya, lebih banyak hasilnya. Nenek dan kakekku tentu senang melihat lahannya lebih segar dan panen berlimpah.

Sehingga, tanpa pikir panjang,  benih unggul, pupuk kimia dan pestisida kimia digunakan sebanyak-banyaknya dengan satu harapan panen melimpah, lalu memberikan laba ketika mereka mampu menjual sebanyak-banyaknya.

Apakah mereka rugi jika jumlah panennya sedikit? Ya, tetapi jumlah panen melimpah ternyata bukan jaminan terserap pasar dengan harga layak. Pasar tentu saja memegang prinsip memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya.

Para pedaganglah yang menentukan harga, bukan petani. Mereka lebih suka membeli dengan harga rendah dengan jumlah besar, daripada sebaliknya.