5 Pelajaran Bisnis Ryu Kintaro, Pebisnis Cilik yang Sudah Raih Miliaran Rupiah!

5 Tips dan Trik Bisnis Sukses dari Ryu Kintaro (Sumber gambar: Instagram @ryu_kintaro)

5 Tips dan Trik Bisnis Sukses dari Ryu Kintaro (Sumber gambar: Instagram @ryu_kintaro)

Like

Sebagai bagian dari generasi 90-an dan 2000-an, masa kecil kita pasti banyak dihabiskan dengan bermain bersama teman. Terkadang, kita juga rela menunggu tayangan kartun favorit di televisi pada minggu pagi. Tidak hanya itu saja, kita bahkan sering lupa waktu ketika sedang asik bermain PlayStation 2.

Hal ini wajar saja mengingat dunia anak-anak memang penuh dengan canda tawa dan permainan. Tetapi, seiring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, dunia anak-anak di generasi sekarang, sudah tampak lebih dewasa daripada yang seharusnya.

Tentu saja ini bisa berdampak positif atau negatif tergantung dari sudut pandang kita sendiri. Tergantung juga dari bagaimana orang tua dapat melaksanakan peran pengasuhannya. Apabila kondisi ini dilihat dari sudut pandang positif, dan juga dibarengi dengan pola asuh yang tepat, maka anak-anak di generasi sekarang bisa saja menemukan kesuksesannya sedari dini.

Inilah yang terjadi pada anak pasangan dari pebisnis sukses Christopher Sebastian dan istri, yakni Ryu Kintaro. Ryu Kintaro saat ini adalah bocah yang berusia 10 tahun. Berbeda dengan kebanyakan teman-temannya di usia sebaya, ia sudah sukses mengumpulkan Rp1 miliar.

Total 1 miliar ini didapatkan dari usahanya ngonten di YouTube, endorsement, hingga menjalankan bisnis pribadi, jualan produk jamunya sejak usia 7 tahun. Meskipun masih bocah, tetapi ada banyak sekali nilai-nilai penting yang bisa kita pelajari dari Ryu Kintaro ini untuk membantu tumbuh kembang bisnis menjadi lebih baik.

Baca Juga: 5 Sebab Utama Kegagalan yang Seringkali Menimpa Pebisnis



5 Pelajaran Bisnis dari Ryu Kintaro yang Bisa Kita Tiru


Berikut adalah 5 pelajaran bisnis yang bisa kita tiru dari Ryu Kintaro, ada yang sudah kamu terapkan?


1. Mulai dari Cerita yang Autentik

Nilai penting pertama yang bisa kita pelajari dari Ryu Kintaro adalah ia yang selalu menggunakan cerita autentik setiap kali membawakan brandnya. Ryu tidak pernah menampik fakta bahwa dia adalah anak sultan. Ia menerima itu dengan baik, dan tidak membuat cerita zero to hero yang berlebihan.

Ia bercerita dengan jujur apa adanya. Termasuk saat ia berusaha untuk berjualan susu menggunakan mobil mewah. Cerita seperti ini jelas relatable untuk pebisnis yang memang lahir dari keluarga kaya, tetapi tidak ingin membuat cerita zero to hero yang dipaksakan. Meskipun, Ryu bercerita ia berjualan susu dengan mobil mewah, cerita ini tetap memiliki kesan yang menyentuh dan unik karena kejujurannya.

 

2. Bangun Identitas Visual yang Konsisten

Nilai penting bisnis kedua yang bisa kita pelajari dari Ryu adalah konsistensinya dalam menghadirkan identitas visual yang menarik. Kita bisa melihat ini dengan jelas melalui logo bisnis jamunya yakni “Tjap Nyonya Kaya” hingga konsep dari konten media sosialnya yang dikemas ceria, khas anak-anak tapi tetap profesional.

Branding kreatif seperti ini jelas akan memudahkan target audiens untuk mengingat bisnis kita. Lalu, bagaimana kita bisa memulai perjalanan membangun identitas visual yang konsisten?

Kita bisa mulai dari logo dan warna brand, font yang sesuai dengan karakter bisnis, gaya desain konten media sosial, packaging produk yang menggambarkan brand kamu.

 

3. Gunakan Platform Digital secara Strategis

Berikutnya adalah kecerdasan Ryu dalam memilih platform digital yang strategis. Ia memilih 3 platform media sosial populer untuk branding. 3 platform itu adalah Instagram, TikTok, YouTube. Bukan hanya sekadar memilih, Ryu juga hadir di ketiga platform ini dengan strategi konten yang jitu.

Beberapa di antara banyak strategi konten jitu itu seperti:

  • Membuat banyak konten edukatif atau hiburan yang terhubung dengan produk atau jasa kamu.
  • Mengajak audiens untuk ikut serta di dalam konten
  • Mengoptimalkan video dan caption media sosial

Ryu hadir dengan konten vlogging, behind the scenes, hingga testimonial untuk memperkuat pesan brand-nya. Dia bahkan membagikan proses produksi jamu miliknya untuk membangun kepercayaan.