Kolaborasi Bisa Jaga Iklim Usaha Startup Lho!

Collaboration - Canva

Collaboration - Canva

Like

Ekosistem perusahaan rintisan (startup) di Indonesia memang cukup tinggi. Dari data yang dilansir Bisnis, untuk di wilayah Jakarta saja, nilai ekosistem startup sudah mencapai US$26,3 miliar.

Bahkan, dalam laporan The Global Startup Ecosystem Report 2020. ekosistem perusahaan rintisan di Jakarta berhasil menempati peringkat kedua sebagai ekosistem terbaik lho. Enggak cuma itu, ekosistem startup di Jakarta berhasil meraup poin sempurna untuk faktor performa, pendanaan, dan jangkauan pasar.

Meski begitu, rupanya, kolaborasi antar perusahaan rintisan dalam negeri juga perlu untuk ditingkatkan nih. Hal itu tentunya untuk menjaga stabilitas dan kondusifnya ekosistem startup.

Menurut Pengamat Ekonomi Digital Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi, dikutip dari Bisnis, kolaborasi tersebut bukan hanya antar perusahaan rintisan doang lho! Berbagai pihak seperti universitas, pemerintah, hingga komunitas juga perlu untuk turut berpartisipasi.

Lalu, langkah apa yang perlu diambil agar kolaborasi antar stakeholder dapat berjalan?


Baca juga: Berikut yang Perlu Dilakukan Startup untuk Hadapi Konsumen di Indonesia
 

Menyamakan Persepsi

Faisal menilai, dari masing-masing pihak harus melakukan penyamaan persepsi terlebih dahulu. Soalnya, selama ini, pihak stakeholder tersebut justru berjalan menuju arah masing-masing.

Misalnya, dari pihak pemerintah ingin meregulasi, sedangkan pelaku startup ingin fokus kepada bisnis sendiri. Sementara itu, industri punya R & D sendiri yang terpisah, dan universitas juga punya penelitiannya sendiri.

Nah, menurutnya, pandemi Covid-19 seperti sekarang ini justru jadi momen yang pas untuk mempertemukan kepentingan-kepentingan tersebut, seiring dengan adanya upaya pemulihan ekonomi.
 

Inisiatif Pemerintah dan Penyesuaian Startup

Adapun, pemerintah juga harus punya inisiatif untuk memfasilitasi pemangku kepentingan di ekosistem perusahaan rintisan. Meskipun, memang pandemi ini jadi tantangan tersendiri untuk membangun chemistry antara satu pihak dengan yang lain.

Di sisi lain, menurut Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono, perusahaan rintisan juga perlu untuk menyesuaikan perubahan atau pola perilaku masyarakat. Hal itu pun perlu diiringi dengan memperhatikan kepuasan pelanggan untuk menjaga tren positif ekosistem.

Makanya, kolaborasi berbasis data dan inovasi yang berfokus untuk memberikan solusi bagi masyarakat, tentu sangatlah dibutuhkan untuk menjaga keberlangsungan bisnis di era ini.