Menyoroti Rahasia UMKM Naik Kelas di Inacraft 2025

Ade Wulandari menjadi pembicara pada sesi talkshow Inacraft 2025 (Dokumen Pribadi)

Ade Wulandari menjadi pembicara pada sesi talkshow Inacraft 2025 (Dokumen Pribadi)

Kilau produk lokal tersaji dalam gelaran Inacraft 2025. Mulai dari batik, songket, hingga kerajinan tangan berjajar rapi di Jakarta Convention Center (JCC). Pelaksanaan Inacraft Vol. 4 yang berlangsung sejak tanggal 1–5 Oktober 2025 menjadi momentum untuk memperkenalkan produk lokal dari berbagai daerah di Indonesia. 
 
Tak hanya pameran produk lokal, Inacraft juga hadir dengan acara menarik lainnya. Sebut saja lokakarya membatik hingga talkshow seputar UMKM yang dibahas langsung oleh pelaku usaha berpengalaman.
 
Salah satu talkshow inspiratif yang ada, yaitu mengenai Rahasia UMKM Naik Kelas. Menghadirkan pembicara Ade Wulandari, owner dari Mohimohisew Leather dengan produk Tas Kulit yang sudah lebih dari 10 tahun menjalani bisnisnya.
 
Ia menceritakan pengalamannya juga mengungkapkan rahasia dari produknya yang saat ini sudah besar dan tetap berjalan. Salah satunya adalah berani beda dan mencari keunikan dibanding produk lain.
 
"Produk Mohimohisew Leather memproduksi tas kukit asli, tapi tetap memberikan produk yang sedikit berbeda, yaitu menggunakan berbagao macam warna dan memberikan gambar dengan sentuhan lukisan tangan," ujar Ade saat sesi talkshow pada Sabtu (4/9).
 
Inspirasinya, yaitu ketika Ade yang memiliki hobi desain. Ia bercerita sejak zaman media sosial Facebook dirinya gemar sekali memosting hasil karyanya. Dari situlah aaal mula ia dikenal. Banyak yang bertanya mengenai desainnya "ini harganya berapa? Apakah dijual?" Mulai dari situlah ia menseriuskan hingga sekarang.
 
Salah satu inspirasi lainnya adalah ketika ia melihat pasar fashion indonesia didominasi ke arah FOMO belaka. Orang-orang cenderung membeli suatu produk ketika ada suatu tren yang muncul. Namun, ia sangat menyayangkan hal itu, karena jika masanya susah lewat, maka produk tersebut tidak dipakai lagi.
 

Tantangan UMKM dalam Menghadapi Kompetitor Produk Serupa

Ia juga menjelaskan soal tantangan UMKM saat ini. Banyak sekali kompetitor dan produk yang serupa. Ia menuturkan caranya agar dapat bersaing dengan produk lainnya.
 
"Tantangan terbaru di masa sekarang itu banyak banget saingannya, biasanya saya lebih banyak mencari SDM yang berkualitas, bahan baku yang bagus dan premium untuk produk kita agar bisa bersaing dengan produk impor," tutur Ade.
 
Tak hanya menjelaskan tantangannya di era sekarang. Ia juga memberikan saran bagi UMKM yabg baru memulai. Ia menyarankan agar mendigitalisasikan produk agar bisa dikenal luas oleh masyarakat.
 
"Saran bagi UMKM yang baru memulai, biasanya kita ga familiar dengan fasilitas digital (gaptek), kita mau gamau harus update dengan perkembangan teknologi," sambungnya.