Indonesia Diprediksi Masuk Jurang Resesi, Apa yang Seharusnya Dilakukan Investor?

Shocked - Canva

Shocked - Canva

Like

Pada Selasa (22/9) lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kalau ekonomi Indonesia diprediksi akan minus 2,9 persen di kuartal II/2020. Hal itu tentunya memberi dampak yang cukup signifikan pada aktivitas pasar modal.

Diketahui, sejak adanya bayangan jurang resesi tersebut, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan langsung tergelincir dan kembali terlempar dari level 5.000. Hingga penutupan bursa, Rabu (23/9), IHSG rupanya masih harus terkoreksi 0,33 persen di level 4.917,96.

Dibayangi ancaman resesi, apa yang harus dilakukan investor?

Baca Juga: Jangan Takut, Begini Cara Kelola Uang di Tengah Bayangan Resesi
 

Pastikan Portofolio Telah Terdiversifikasi

Menurut Executive Vice President Head of Wealth Management & Premier Banking Commonwealth Bank Ivan Jaya, dikutip dari laman Bisnis, langkah paling bijak yaitu dengan memastikan portofolio investasi kamu sudah terdiversifikasi dengan baik sesuai dengan profil risiko investasi.

Misalnya, profil risiko kamu balanced, kamu bisa menempatkan porsi investasi di kelas aset saham dan kelas aset pendapatan tetap atau obligasi. Apalagi, obligasi negara dengan tenor pendek juga menarik buat dikoleksi karena enggak mengalami volatilitas tinggi, alias cukup aman.


Sedangkan untuk sekelas aset saham, kamu bisa memilih reksa dana dengan strategi investasi saham big caps. Soalnya, underlying dari reksa dana tersebut dinilai lebih baik menghadapi goncangan pergerakan pasar.
 

Diversifikasi secara Geografis Bisa Jadi Opsi

Adapun, kamu juga bisa mencoba untuk melakukan diversifikasi investasi secara geografis, atau investasi ke luar negeri. Waw!

Hal ini bisa kamu lakukan melalui reksa dana saham offshore ke negara maju, seperti AS, China, dan sebagainya nih.

Meski begitu, yang penting, kamu wajib menyesuaikan profil risiko dengan portofolio. Dengan begitu, kamu pun bisa berinvestasi dengan nyaman, terutama saat pergerakan pasar lagi volatil.

Baca Juga: Ini Reksa Dana yang Dinilai Cuan di Tengah Bayang Resesi