Ini Instrumen Investasi yang Dinilai Cuan di Tengah Resesi

Good - Canva

Good - Canva

Like

Meski bayang-bayang resesi menghantui, tapi kita enggak boleh pasrah dan terjebak dalam ketakutan, Be-emers! Yang harus kita lakukan adalah menghadapinya.

Yakin deh, badai itu pasti berlalu, dan selalu ada jalan keluar untuk memecahkan masalah. Resesi pun bukan halangan untuk kamu berhenti berinvestasi.

Soalnya, investasi justru bisa jadi “amunisi” dalam mendapatkan cuan dan persiapan di masa mendatang. Apalagi, ternyata ada sejumlah alternatif investasi yang bisa kamu pilih di tengah jurang resesi.

Baca Juga: Heboh Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2020 Minus, Yuk Kenali Dulu Apa Itu Resesi

Menurut Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas Dannif Danusaputro, dikutip dari Bisnis, sejumlah instrumen investasi masih bisa kamu pertimbangkan saat resesi nih. Baginya, strategi portofolio harus well balance and well diversified dalam menghadapi situasi seperti sekarang ini.


Ini dia pilihan instrumen rekomendasi Mandiri Sekuritas:
 

Obligasi Negara & RDPU

Dannif menilai, untuk investor konservatif atau yang profil risiko investasinya masih kecil, kamu bisa pilih obligasi negara atau reksadana pasar uang.

Obligasi negara jelas cukup aman untuk dikoleksi dalam portofolio investasi kamu. Soalnya, obligasi milik pemerintah ini memberikan cuan lewat fixed income dan dijamin oleh negara.

Sedangkan reksa dana pasar uang memang terkenal sebagai instrumen yang rendah risiko. Reksa dana pasar uang melakukan investasi 100 persen ke instrumen pasar uang dan cocok untuk investasi jangka pendek.
 

Saham di Emiten Fundamental

Untuk kamu yang lebih suka investasi di pasar saham, Dannif menilai kalau saham dari perusahaan dengan fundamental baik bisa kamu pertimbangkan. Menurutnya, instrumen itu bagus untuk investasi jangka panjang.

Selain itu, untuk ekuitas, ia menyarankan agar investor memegang saham di industri yang enggak terlalu terpengaruh dampak pandemi Covid-19. Sektor tersebut antara lain:
  • Healthcare
  • Farmasi
  • Infrastruktur
  • FMCG, dan yang terkait telekomunikasi.

Baca Juga: Indonesia Diprediksi Masuk Jurang Resesi, Apa yang Seharusnya Dilakukan Investor?