Sudah Berkeluarga di Usia Muda? Ini Instrumen Investasi yang Pas untuk Kamu!

Couple - Canva

Couple - Canva

Like

Menghabiskan masa lajang dengan mengoptimalisasi uang yang kamu punya untuk belanja hingga berinvestasi, mungkin terasa lebih mudah untuk dilakukan. Soalnya, mayoritas, kamu enggak punya tanggungan lain selain diri kamu sendiri.

Terus, gimana kalau kamu sudah berkeluarga di usia muda?

Buat kamu yang sudah memasuki jenjang ini di usia yang masih terhitung muda, yakni antara umur 20 hingga 35 tahun, masa awal pernikahan mungkin jadi masa penting untuk bangun fondasi keuangan keluarga kecilmu. Apalagi, kamu perlu banget untuk memikirkan keuangan jangka panjang.

Nah, masalahnya, hal itu enggak sebatas hanya mengatur alokasi pendapatan dan pengeluaran nih. Kamu pun perlu mengatur ulang cara berinvestasi saat mulai berkeluarga di usia muda.

Baca Juga: Hindari Hal Ini saat Merencanakan Biaya Pernikahan dengan Pasangan
 

Karakteristik Investasi yang Dibutuhkan

Soalnya, menurut Perencana keuangan OneShildt Budi Raharjo, dikutip dari Bisnis, ada sejumlah karakteristik investasi yang dibutuhkan sama keluarga baru. Misalnya, untuk biaya pendidikan anak, beli aset, hingga persiapan hari tua atau pensiun.


Enggak cuma itu, jenis investasi yang dipilih harus mudah dilakukan serta dapat memberikan imbal hasil yang lebih baik dari sekadar menempatkan uang di tabungan atau deposito. Menurutnya, karakteristik ini perlu untuk kebutuhan jangka pendek, menengah, dan panjang.

Yang enggak kalah penting nih, produk investasi yang dipilih juga harus bisa bantu keluarga kecilmu disiplin untuk menabung dan cukup fleksibel kalau sewaktu-waktu uangnya dibutuhkan.

Untuk itu, karakteristik umum dari produk yang sesuai buat keluarga muda adalah yang bisa dimulai dengan nominal kecil atau sesuai dengan kemampuan. Selain itu, produk investasi yang pas yaitu yang menyediakan likuiditas memadai supaya mudah dicairkan.

Baca Juga: Berbisnis Bareng Pasangan, Bisa Profesional Enggak Ya????????
 

Rekomendasi Instrumen Investasi

Nah, berdasarkan karakteristik investasi tadi, Budi pun menilai kalau instrumen reksa dana bisa dipilih untuk keluarga muda. Dengan berbagai produk reksa dana, kamu tinggal menyesuaikan kembali dengan kebutuhan dan profil risiko dalam berinvestasi.

Selain itu, sebagai alternatif, keluarga muda juga bisa kok memilih instrumen investasi pemerintah seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sukuk ritel, dan saving bond ritel. Soalnya, instrumen investasi yang diterbitkan pemerintah tersebut lebih minim risiko.
 

Kiat Sebelum Pilih Instrumen Investasi

Sama halnya kayak semasa lajang, kamu pun juga perlu menentukan terlebih dahulu tujuan dalam berinvestasi. Tujuan ini tentunya akan berbeda ketika kamu masih lajang.

Hal tersebut penting dilakukan untuk menyusun risiko portofolio yang sesuai atau risiko yang tidak sanggup diterima. Setelah itu, menurut Budi, kamu bisa menghitung berapa nilai investasi yang diperlukan secara rutin untuk mencapai setiap tujuan keuangan dan kapasitas keuangan.

Kamu pun bisa melakukan metode aset alokasi strategis. Misalnya, kamu bisa bagi-bagi investasi dalam beberapa keranjang investasi sesuai dengan karakter, jangka waktu, pengetahuan yang dimiliki investor, serta ekspektasi imbal hasil yang realistis.

Jika diperlukan, kamu bisa meminta bantuan konsultan atau penasihat keuangan. Penting juga untuk kamu enggak sembarangan ikut-ikutan investasi tanpa perencanaan yang matang ya!

Selain itu, kamu juga jangan melupakan kebutuhan fondasi keuangan lainnya yang enggak kalah penting seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan dana darurat. Sebaiknya, diskusikan juga terlebih dahulu dengan pasangan sebelum memulai investasi saat sudah berkeluarga ya, Be-emers!

Baca Juga: Pentingkah Membahas Keuangan dengan Pasangan? Ini Manfaat & Tipsnya