Peduli Lingkungan, Ini yang Dilakukan Industri Kecantikan

Cosmetics - Canva

Cosmetics - Canva

Like

Limbah plastik menjadi salah satu masalah yang mengancam keselamatan lingkungan. Di satu sisi, enggak cuma produk makanan yang bisa menghasilkan limbah plastik nih, Be-emers. 

Ternyata, kosmetik atau produk kecantikan yang kamu gunakan juga bisa jadi salah satu sumber sampah plastik dan berisiko mencemari lingkungan lho!

Dari data Sustainable Waste Indonesia, yang dilansir Bisnis, hingga tahun 2018 lalu, Indonesia diprediksi bakal menghasilkan 64 juta ton sampah per tahun. Yang bikin sedih nih, cuma kurang dari 10 persen sampah yang akhirnya bisa didaur ulang, sedangkan 24 persen lainnya justru mencemari lingkungan.

Namun, seiring banyaknya gerakan untuk lebih peduli pada lingkungan, rupanya sudah banyak juga nih industri kecantikan yang melakukan hal itu. Salah satunya yakni LOreal Group, yang diketahui segera melakukan revitalisasi bisnis kecantikannya supaya lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca Juga: Selalu Memahami Konsumen, Bisnis Kecantikan Ini Sukses Besar
 

Pengelolaan Sampah Kecantikan Lewat Komunitas

Untuk mendorong transformasi seluruh rantai bisnis perusahaan dengan beberapa target yang ambisius, pihaknya juga diketahui telah membuat komitmen melalui program Green Beauty Garnier.


Jadi, hingga tahun 2025, produk Garnier bakal mengembangkan hingga 800 komunitas pengelola sampah sebagai komunitas yang bersolidaritas pada pengelolaan sampah lingkungan.

Enggak cuma itu, untuk mengendalikan sampah plastik, pihak LOreal juga berkomitmen untuk mengelola sampah sedini mungkin dari rumah. Caranya, bersama sejumlah lembaga, perusahaan kosmetik global ini juga bakal memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan sampah plastik agar sampah tidak mencemari laut.

Di tahun 2019, berdasarkan Sustainability Report Garnier pada 2019, LOreal melalui Garnier, telah mengendalikan kemasan baru yang membuat perusahaan berhasil menghemat sekitar 3,67 ton plastik lho!

Terlebih, arena industri mereka pun sudah menurunkan produksi karbon hingga 34 persen, dan 66 persen energi yang digunakan adalah energi non fosil yang ramah pada lingkungan. Selain itu, Garnier juga telah mencoba menurunkan produksi emisi, yang saat ini sudah mencapai 72 persen.
 

Kesadaran Masyarakat Juga Penting

Menurut Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar, tren sampah plastik yang terjadi saat ini bukan hanya tanggung jawab perusahaan. Peran masyarakat dalam mengelola sampah plastik juga penting nih.

Soalnya, walaupun pemerintah sudah punya Peta Jalan Pengurangan Sampah Plastik, tapi ternyata kesadaran masyarakat terhadap sampah plastik masih rendah.

Di sisi lain, marak milenial yang sadar untuk mengubah pilihan dan pola konsumsi yang mereka punya menjadi lebih ramah lingkungan. Bahkan, menurutnya, hal ini bisa memperkuat kesadaran masyarakat dalam melakukan konsumsi dan pasca konsumsi. 

Nah, kamu sudah mulai mengelola sampah plastik dengan baik belum, Be-emers?

Baca Juga: Tertarik Bisnis Kecantikan? Yuk, Intip Cara Dua Pengusaha Ini