Milenial Jangan Takut Investasi! Kenali Dulu Keuntungan dan Tipsnya Yuk!

Millenials - Canva

Millenials - Canva

Like

Kaum milenial memang lekat banget sama stigma konsumtif. Namun, apakah stigma itu 100 persen benar?

Enggak juga kok!

Berdasarkan data  PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di bursa bertambah hingga 682.935 single investor identification (SID) selama periode Januari hingga Agustus 2020. Nah, angka tersebut didominasi 65,8 persen sama kalangan milenial lho!

Nah, apakah kamu salah satunya? Atau, kamu justru masih takut untuk memulai investasi?

Berinvestasi itu penting bengat nih, Be-emers! Bahkan, kamu enggak perlu menunggu mapan dulu untuk berinvestasi kok.


Menurut Konsultan keuangan Prita Hapsari Ghozie, dikutip dari laman Bisnis, ada banyak keuntungan ketika kamu melakukan investasi sejak dini. Sebagai pemula, kamu enggak perlu berinvestasi dalam jumlah besar dulu, yang penting "Start small, but start now”.

Misalnya, berdasarkan asumsi potensi imbal hasil rata-rata produk investasi sejumlah 10 persen per tahun. kamu berinvestasi Rp1 juta per bulan pada usia 20 tahun. Maka, bisa diperkirakan hasil investasi pada usia 55 tahun akan menjadi Rp3,83 miliar!

Makanya, enggak ada salahnya kan kalau kamu mulai berinvestasi sejak muda?

Baca Juga: Reksa Dana, Investasi Aman Ala Milenial di Tengah Pandemi

Di sisi lain, kamu juga perlu untuk berinvestasi sesuai tujuan. Soalnya, hal ini akan mempermudah kamu dalam menentukan produk investasi yang sesuai kebutuhan.

Selain itu, penting juga untuk kamu mengetahui profil risiko dari jenis-jenis investasi yang ada ya! Lalu, pilih deh beberapa jenis aset investasi yang sesuai sama profil risiko kamu.

Terakhir nih,  jangan berinvestasi hanya karena ikut-ikutan! Intinya, jangan takut, tetapi juga jangan rakus.

Soalnya, ketika berinvestasi, segala kemungkinan atau risiko bisa saja terjadi. Kamu pun harus pintar dalam membuat strategi investasi. 

Nah biar kamu enggak gampang boncos, menurut Prita, ada sejumlah  kesalahan keuangan yang dilakukan kaum milenial, antara lain:
  • Rela berutang untuk hal yang tidak esensial padahal hal tersebut bisa didapatkan setelah menabung.
  • Dana darurat dianggap tidak penting.
  • Senang menunda investasi.
  • Berharap pada pekerjaan sampingan.

Makanya, mengatur keuangan pribadi juga penting dilakukan, terutama ketika kamu memutuskan untuk berinvestasi. Caranya, kamu bisa memisahkan penghasilan kedalam tiga kelompok, yakni:
  • 50 persen untuk kebutuhan hidup
  • 20 persen untuk bermain, dan
  • 30 persen untuk menabung atau investasi.

Gimana? masih mau menunda berinvestasi? Yuk, mulai investasi sekarang!

Baca Juga: Permudah Investasi Milenial, Ini Keunggulan Reksa Dana Online