Update Saham Bisnis Muda, Edisi 12 Juni 2020

Update Saham Bisnis Muda

Update Saham Bisnis Muda

Like

IHSG makin betah di zona merah nih, Be-emers. Di pembukaan bursa hari ini (12/6), terpantau pukul 9:15 WIB, IHSG terjun bebas lebih dari 2,61% di level 4.726,44.

Alhasil, seluruh 10 sektor di dalamnya bergerak negatif. Pelemahan ini dipimpin oleh sektor industri pasar 2,42?n diikuti oleh sektor pertanian 2,36%.

Menanggapi terus melemahnya IHSG ini, dilansir dari Bisnis.com, sampai saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa pihaknya enggak melakukan tindakan khusus. Soalnya, hal itu dinilai masih dalam tahap wajar.

Melemahnya IHSG hari ini juga seiring terjunnya indeks utama bursa AS, yakini Wall Street dan Indeks Dow Jones ke zona merah. Sentimen gelombang kedua penyebaran Covid-19 pun digadang-gadang jadi pemicunya.

 

Kinerja Emiten

Sudah bukan rahasia lagi sih, kalau selama pandemi ini kinerja emiten jadi kurang maksimal. Sejumlah tantangan harus dihadapi sejumlah emiten, dari mulai sumber bahan baku, hingga penjualan yang menurun.


Di sisi lain, emiten juga mesti terus memperbaiki operasionalnya agar kinerja tetap stabil. Upaya itu antara lain bisa melalui revisi target dan pemangkasan sejumlah alokasi, slaah satunya alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex).

Menghadapi tantangan tahun ini, ada dua emiten yang sedang mengkaji pemangkasan capex-nya nih, Be-emers. Ialah PT Aneka Tambang (ANTM) Tbk dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Emiten tambang Antam (ANTM), dilansir dari Bisnis.com, diketahui akan melakukan penghematan dengan memangkas alokasi capex. Hal itu dilakukan agar ketersediaan kas perusahaan tetap tercukupi.

Adapun, tahun ini ANTM mengalokasikan capex lebih rendah dari tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp1,5 triliun. Hingga di kuartal I/2020, dari capex tersebut, ANTM sudah menyerap Rp180 miliar untuk penambahan modal anak usaha, biaya proyek joint venture dengan Inalum, eksplorasi, dan investasi rutin.

Sementara itu, emiten petrokimia BRPT juga lagi mempertimbangkan buat pangkas alokasi capex tahun ini. Hal itu mempertimbangkan adanya rencana ekspansi anak usahanya, yaitu Chandra Asri dan Star Energy.

Di kuartal I/2020, BRPT diketahui telah menyerap  US$55 juta dari belanja modal. Perlu diketahui juga nih, sebelumnya, BPRT telah menetapkan alokasi belanja modal sebesar US$525.

Terus, ada kabar apa lagi ya yang terjadi di perdagangan hari ini?