Think - Canva
Likes
Jelang akhir tahun, biasanya identik banget nih sama musim window dressing di pasar modal. Enggak jarang, berbagai strategi pun perlu disiapkan oleh para investor, manajer investasi, hingga emiten.
Eits, sebentar deh. Sebelum ikutan euforia tersebut, sebenarnya apa sih window dressing itu?
Dikutip dari Bisnis, window dressing merupakan manuver yang sering dilakukan sama perusahaan terbuka (emiten), bank, reksa dana, dan perusahaan finansial lainnya dengan cara “menghias diri” sebelum menyerahkan laporan kinerja ke klien maupun pemegang saham. Nah, momen ini memang sering terjadi di akhir tahun nih, Be-emers.
Di sisi lain, kalau menurut informasi di Investor Word, window dressing ini jadi manuver yang lekat banget dengan praktik “menipu” yang dilakukan oleh beberapa pengelola reksa dana.
Jadi, saham yang sedang melemah dijual dan saham yang sedang menguat dibeli. Hal itu dilakukan untuk memberikan kesan kalau mereka telah memegang saham dengan kinerja baik.
Selain itu, window dressing ini juga merupakan sebuah trik atau rekayasa akuntansi agar neraca perusahaan dan laporan laba rugi bisa kelihatan lebih baik. Sebenarnya sih, dari sisi akuntansi, praktik ini biasa dilakukan agar para investor dan pihak yang berkepentingan lain terkesan dengan laporan keuangan tersebut.
Kalau dari sisi instrumen reksa dana, window dressing ini jadi strategi yang digunakan di dekat akhir tahun (kuartal keempat) buat meningkatkan penampilan kinerja dana sebelum diperlihatkan ke pemegang saham.
Nah, buat “memoles” kinerjanya, para fund manager bakal menjual saham dengan nilai kerugian besar dan membeli saham yang terbang tinggi di dekat akhir kuartal.
Lalu, portofolio tersebut dilaporkan sebagai bagian dari kepemilikan dana. Meski begitu, praktik ini sebenarnya enggak selalu membantu memperbaiki kinerja sih.
Makanya, analis sering juga merekomendasikan saham blue chips atau yang masuk dalam indeks LQ45 sebagai daftar saham yang wajib dipegang saat musim window dressing nih, Be-emers.
Sementara itu, di kalangan praktisi bursa saham, momen window dressing ini juga merupakan sebuah fenomena yang mana harga saham bakal meningkat di akhir tahun seiring tutup buku emiten.
Cuan dari Window Dressing
Yang jadi pertanyaan, cuan enggak sih kalau kita memanfaatkan momen window dressing ini?Sebenarnya sih, window dressing ini sering banget terjadi setiap akhir tahun. Sehingga, momen tersebut sering juga dimanfaatkan sama investor buat meraup cuan dari portofolio yang dimiliki.
Enggak cuam dari sisi investor yang cuan, manajer investasi juga memanfaatkan momen ini buat memperbaiki kinerja saham yang jadi portfolionya.
Adapun, diketahui, para pengelola dana dari investor (baik perorangan maupun lembaga dari lokal dan asing) melakukan pembelian, terutama untuk jenis saham yang ada dalam portofolio efeknya, bertujuan mengangkat harga saham yang dimilikinya.
Jadi, sudah siap meraup cuan dari momen window dressing, Be-emers?
Baca Juga: Setelah 2 Tahun "Pendekatan", Luhut Akhirnya Berhasil Ajak AS Siap Berinvestasi di Indonesia
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.