Grab & Gojek Makin Intens, Rencana Merger Semakin Kuat? 

Online Driver Illustration - Canva

Online Driver Illustration - Canva

Like

Isu merger dua startup raksasa, yakni Grab dan Gojek, sudah terdengar sejak pertengahan September 2020.

Meski “bersaing”, baik Grab maupun Gojek sebenarnya membuat banyak kemajuan yang cukup signifikan dalam transformasi layanan digital. Bayangkan deh, gimana kalau dua startup dengan nilai terbesar di Asia ini benar-benar bakal merger?

Nah, isu merger antara Grab dan Gojek kini hangat lagi lho, Be-emers. Diketahui dari Bisnis, dua perusahaan rintisan tersebut semakin mempersempit perbedaan pendapat dalam sebuah perundingan nih.

Meski begitu, menurut salah satu sumber terkait, sejumlah poin perjanjian diketahui masih perlu dinego lagi. Selain itu, sumber tersebut juga mengatakan kalau detail akhir kesepakatan sedang dikerjakan di antara para pemimpin paling senior di kedua perusahaan. 

Adapun, CEO SoftBank Group Corp. Masayoshi Son, yang merupakan investor utama Grab, juga turut bergabung dalam pembicaraan tersebut.


Apa yang akan terjadi kalau Grab dan Gojek jadi merger?

Kemungkinan terbesar jika keduanya bergabung adalah terpilihnya Anthony Tan, salah satu pendiri Grab, sebagai CEO dari entitas merger tersebut. Sementara itu, eksekutif Gojek bakal menjalankan  bisnis gabungan baru di Indonesia di bawah nama Gojek.

Di sisi lain, baik Grab maupun Gojek sebenarnya masih bisa berjalan secara terpisah untuk jangka waktu lama. Adapun, merger tersebut pada akhirnya bakal bertujuan untuk jadi perusahaan terbuka.
 

Respon & Harapan Investor

Meski begitu, perwakilan Grab, Gojek, dan SoftBank masih menolak untuk berkomentar.nih Soalnya, pembicaraan masih berlangsung dan mungkin enggak akan menghasilkan transaksi merger dalam waktu dekat.

Terlebih, sebenarnya, merger tersebut pun butuh persetujuan dari pemerintah. Besar kemungkinan juga hal tersebut bisa menimbulkan sentimen antitrust tentang penyatuan dua startup ‘Decacorn’ tersebut.

Memang sih, hingga saat ini Grab dan Gojek telah berhasil bersaing secara sehat hingga bertransformasi menjadi super app. Enggak heran, banyak investor yang mendukung keduanya untuk menggabungkan kekuatan di seluruh Asia Tenggara.

Hal itu tentunya untuk mengurangi biaya dan menciptakan salah satu perusahaan internet paling kuat di Asia Tenggara. Kalau kamu, setuju Grab dan Gojek merger atau enggak nih, Be-emers?

Baca Juga: Ramai Gojek-Grab Merger, Ini Fakta Menariknya