Kenapa Nilai Dolar Naik Dari Waktu Ke Waktu?

Kenapa nilai dolar naik (Sumber: Pixabay.com)

Kenapa nilai dolar naik (Sumber: Pixabay.com)

Like

Nilai dolar naik dari waktu ke waktu ini disebabkan juga karena transaksi dolar yang seiring waktu meningkat dalam pasar. Namun, penguatan nilai mata uang AS ini membawa dampak yang cukup buruk bagi negara lain, tetapi tetap tak bisa dihindari. 

Dilansir dari kumparan.com mengatakan bahwa ada beberapa manfaat kenaikan dolar untuk para pedagang di indonesia adalah menguntungkan bangsa indonesia dalam ekspor produk yang terkenal di indonesia, meningkatkan kemajuan pariwisata, dan meningkaktkan peluang bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Alasan kenapa nilai dolar naik ini harus dipahami oleh seluruh masyarakat beserta dampak yang dirasakan oleh rakyat. Yuk cek di sini!

 
Alasan Mengapa Nilai Tukar Dolar Semakin Kuat

Penyebab nilai tukar mata uang AS ini naik atau turun berasal dari luar dan dalam negeri. Alasan pertama berasal dari negara Amerika sendiri, karena Bank sentral di negeri tersebut memiliki rencana untuk menaikkan suku bunga acuan yang dipakai oleh seluruh dunia. Dengan adanya kebijakan ini tentu meresahkan semua negara yang terlibat.

Salah satunya dampaknya, yaitu hasil surat utang dengan mata uang serupa naik secara otomatis. Tak hanya itu, efek lainnya juga menyebabkan banyak investor yang mengalihkan dananya ke Amerika agar memiliki investasi di negeri tersebut. Dengan begitu, nilai tukar dari mata uang ini semakin kuat dan menyebabkan nilai mata uang lainnya melemah.

Penyebab lainnya dari luar negeri,yaitu importir yang memasukkan barang ke dalam negeri banyak yang memakai dolar AS. Kenapa nilai dolar naik juga disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang membeli dolar untuk membayar utang yang dimilikinya. Bila dolar semakin kuat, maka nilai utang yang dimiliki oleh importir ini tentu akan jadi lebih besar daripada sebelumnya.

Hal yang tak kalah penting, alasan nilai mata uang negara adidaya itu semakin kuat karena pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang belum sesuai dengan target. Target pencapaian ekonomi tentu diharapkan dapat mensejahterakan rakyat, tetapi kenyataannya justru sebaliknya. Kondisi ekonomi tidak stabil sehingga mempengaruhi nilai mata uang rupiah.


Baca juga:  Biar Enggak "Jago Kandang", Yuk Intip 6 Manfaat Ekspor untuk Bisnis Kecil Kamu


Dampak yang Dirasakan Oleh Rakyat

Saat nilai mata uang Amerika Serikat menguat, maka dampak yang kali pertama dapat dirasakan yaitu harga barang impor meningkat. Implikasinya perusahaan dengan bahan baku yang didatangkan dari luar negeri harus merogoh kocek yang lebih dalam. Salah satu contoh perusahaan yang terdampak, yaitu industri dengan fokus bisnis tekstil, besi baja, atau farmasi.

Tak hanya itu, bidang yang terkena dampak secara langsung yaitu peternakan. Pasalnya, kenapa nilai dolar naik ini memengaruhi harga pakan ternak yang didatangkan dari luar negeri. Bila peternak masih memakai pakan tersebut, maka harga jual ternak turut naik. Implikasinya, harga daging ayam atau sapi di pasaran harus dinaikkan agar peternak tidak merugi.

Beberapa perusahaanpun masih memilih utang yang memakai nilai mata uang dolar. Hal ini membuat pengusaha harus membayar utang dengan nominal yang lebih tinggi daripada seharusnya. Kondisi ini membuat perusahaan harus meningkatkan harga produk besutannya agar dapat menutup utang dan tidak terancam gulung tikar.

Hampir seluruh perusahaan yang ada di dalam negeri terkena dampak secara langsung. Dengan begitu, banyak kebutuhan pokok yang harus mengalami kenaikan harga agar perusahaan tidak bangkrut. Kenapa nilai dolar naik ini jadi salah satu pemicu rakyat yang tercekik harga mahal untuk setiap elemen dari kebutuhan sehari hari.

Dampak yang disebabkan nilai mata uang AS menguat cukup meresahkan negara lain. Oleh sebab itu, pemerintah dalam negeri berusaha agar nilai tukar rupiah tidak melemah atau justru merosot jauh. Mengingat tragedi sekitar 22 tahun silam yang membuat rakyat kesulitan untuk bertahan hidup, karena nilai rupiah merosot dan membuat harga pokok melonjak tajam. 

Baca juga: Tertarik Bisnis Properti? Begini Cara Mulainya