Brand - Canva
Likes
Brand jadi salah satu hal yang krusial bagi sebuah produk. Lewat brand, produk kamu akan mudah dikenal oleh banyak orang.
Di sisi lain, melahirkan dan mengembangkan brand juga bukan hal yang gampang lho, Be-emers. Banyak aspek yang dipertimbangkan untuk membentuk sebuah brand agar bisa menjadi daya tarik di hadapan publik.
Makanya, enggak heran deh, kalau banyak brand berusaha keras buat terus berinovasi. Sayangnya, enggak sedikit juga yang mengalami kegagalan.
Misalnya saja Pepsi. Kamu tahu kan kalau Pepsi merupakan brand minuman bersoda?
Rupanya, dilansir dari Bisnis, di tahun 2015 Pepsi membuat keputusan untuk berinvestasi pada produk smartphone, yakni Pepsi P1 dan Pepsi P1S.
Saat itu, ponsel pintar milik berbahan aluminium, dengan layar 5,5 inci dan resolusi Full HD dengan prosesor MediaTek. Ponsel tersebut juga kamera 13 megapiksel dengan Flash Led ganda dan panel depan 5 megapiksel.
Namun, rupanya inovasi yang coba ditawarkan Pepsi tersebut justru dianggap “biasa saja” untuk sektor telepon seluler. Di satu sisi, sebenarnya Pepsi mengincar pasar dengan logo brand di belakang smartphone tersebut.
Alhasil, sesuatu yang dianggap sebuah inovasi itu malah enggak berhasil nih, Be-emers. Padahal, brand Pepsi sudah terkenal di seluruh dunia.
Pepsi harus menelan pil pahit dengan hanya seribu model ponsel P1 yang laku di pasaran. Produknya pun enggak berhasil memenangkan hati konsumen.
Baca Juga: Lebih Praktis, Berikut 4 Cara Bikin Brand Sendiri yang Mudah Untuk Diingat
Persepsi Brand di Mata Konsumen
Belajar dari Pepsi, inovasi rupanya harus dilakukan dengan matang dan banyak pertimbangan. Soalnya, saat kamu ingin berinovasi dengan brand yang sudah dikenal, kamu juga harus menyadari bagaimana sebuah brand itu dipersepsikan oleh konsumen.Selain itu, saat kamu berpikir soal inovasi, kamu juga harus berpikir hal di luar kekuatan brand itu sendiri. Soalnya, walaupun brand itu mendominasi sektor tertentu, saat ingin mencoba di sektor lain, kesuksesan belum tentu sesuai target.
Perlu kamu sadari, ini bukan tantangan yang gampang. Namun tenang, ketika kamu sudah bisa membuat strategi pemasaran yang asimetris dan pintar membaca peluang, kamu pun enggak perlu ragu untuk melakukan inovasi pada brand kamu.
Ingat, ketika kamu terjun dalam dunia usaha, kamu juga sudah harus siap dengan segala tantangan dan risikonya ya, Be-emers.
Baca Juga: Enggak Perlu Repot, Ini Cara Bangun Brand Lewat Komunikasi Virtual
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.