Heboh Investor Boncos Beli Saham dengan Utang, Begini Saran Yusuf Mansur

Yusuf Mansur - Image: Instagram Yusuf Mansur

Yusuf Mansur - Image: Instagram Yusuf Mansur

Like

Beberapa waktu belakangan, viral di dunia maya tentang maraknya investor yang boncos gara-gara membeli saham dengan cara berutang.

Lewat akun Twitter @desmondwira, salah satu followers-nya ada yang mengaku kalau telah membeli 500 lot saham ANTM dengan cara berutang lewat pinjaman online (pinjol). Enggak tanggung-tanggung, jumlah pinjamannya mencapai Rp170 juta.

Alhasil, kabar tersebut mendapat banyak respon, salah satunya dari tokoh agama sekaligus investor Yusuf Mansur.

Lewat akun Instagramnya, tokoh yang kini juga dikenal dengan Mansurmology ini mengaku baru tahu bahwa banyak pengikutnya yang berutang untuk membeli saham, bahkan sampai ada yang menggadaikan kendaraan dan meminjam dari platform pinjaman online (pinjol).

Baca Juga: Waspada Tren Investasi dengan Cara Utang dan Pompom Saham di Media Sosial
 

Bertahap di Pasar Saham

Menurutnya, kalau ingin berkecimpung di dunia saham, hal itu harus silakukan secara bertahap. Selain itu, investor sebaiknya selalu menggunakan dana yang telah ada.

“Kalau jual-jual, cakep. Jual aset tidur dan nganggur. Tapi jamin-jaminkan, jangan. Sebab ada bunga. Jangan sampai,” -Yusuf Mansur.

 

Respon Yusuf Mansur untuk Investor yang Sahamnya Nyangkut

Selain itu, tokoh agama yang fenomenal ini juga mengomentari investor-investor yang dananya 'nyangkut' di saham-saham tertentu. Menurutnya, itu menjadi pengalaman bermain saham dan hanya menganjurkan para pengikutnya untuk berdoa dan bertahan.


Baginya, untuk memiliki saham, sebaiknya jangka panjang. Ia menilai, dengan menabung saham, untuk jangka panjang, justru relatif aman.

Adapun, nama Yusuf Mansur belakangan juga sering memberikan rekomendasi saham jagoannya di media sosial. Enggak cuma itu, sejumlah public figure dan influencer juga diketahui melakukan hal serupa seperti Raffi Ahmad, kaesang Pangarep, hingga Ari Lasso.

Baca Juga: Waspada Insider Trading, BEI Minta Penjelasan ke Sejumlah Emiten Jagoan Public Figure