Franchise - Canva
Likes
Bisnis waralaba (franchise) memang bisa jadi salah satu alternatif buat kamu yang ingin terjun ke dunia usaha. Selain itu, sektor waralaba juga banyak pilihannya lho!
Sebenarnya di setiap negara, punya sistem franchise yang berbeda-beda sih, Be-emers. Nah, hal itu bisa juga disesuaikan sama regulasi, kecocokan, dan tujuan bisnis kamu.
Soalnya, kalau menurut Franchise Guardian, franchise merupakan model bisnis yang fleksibel dan hampir semua jenis bisnis dapat berhasil diwaralabakan lho!
Franchise pun bisa dikategorikan berdasarkan faktor yang berbeda. Misalnya, dari tingkat investasi, strategi pemilik waralaba, pemasaran, operasi, jenis relasional, dan masih banyak lagi.
Misalnya di Inggris, dilansir dari Point Franchise, ada tiga format franchise yang diterapkan di sana. Apa aja format franchise yang berlaku di Inggris?
Baca Juga: Banyak Diminati, Gimana Sih Cara Mulai Bisnis Franchise?
1. Business Format Franchise
Yang pertama, ada Business Format Franchise. Format yang satu ini adalah yang paling banyak dan umum di Inggris. Jadi, imbal hasilnya, si penerima waralaba (franchisees) diberi hak untuk menggunakan nama merek, merek dagang, dan beroperasi sejalan dengan rencana bisnis yang ditetapkan.
Biasanya sih, ada banyak aturan yang harus diikuti oleh franchisees. Mulai dari pemasaran, hingga seragam staf hingga jam buka.
Sebenarnya sih, setiap pemilik waralaba (franchisor) berhak buat mengatur regulasi bisnis franchise yang mereka punya. Misalnya, ada yang menerbitkan pedoman komprehensif dan memberi peluang bagi pewaralaba kapanpun mereka membutuhkan bimbingan atau dukungan.
Oh iya, enggak hanya di Inggris, format franchise seperti ini juga sering digunakan sama sejumlah brand besar dunia lho! Seperti McDonald’s, Subway, hingga KFC.
Salah satu ciri dari waralaba yang mengadopsi format bisnis populer ini yakni punya tingkat kemiripan di beberapa lokasi. Mulai dari dekorasi, hingga produk dan cara pelanggan disambut oleh staf.
2. Management Franchise
Nah, kalau kamu lebih suka dan merasa cocok dalam hal perencanaan atau pengorganisasian ketimbang berinteraksi sama pelanggan, kayaknya format Management Franchise bisa jadi pilihan nih.
Sama kayak format bisnis franchise, franchisees juga bakal menerima pelatihan dan dukungan dari franchisor beserta imbal hasilnya. Bedanya, penerima waralaba fokus pada pertumbuhan dan perkembangan bisnis, daripada terlalu terlibat dalam menjalankan operasional.
Di satu sisi, jenis atau format franchise seperti ini cenderung lebih menarik untuk dipilih sama orang yang punya pengalaman di bidang manajemen. Selain itu, jenis franchise ini juga dinilai cocok banget sama kamu yang mau masuk ke suatu sektor bisnis tanpa adanya kualifikasi yang diperlukan buat menjalankannya.
3. Franchise Distribusi Produk
Yang terakhir, ada franchise distribusi produk. Jenis franchise ini dinilai paling jarang dilirik lho, Be-emers.
Franchise distribusi produk ini memungkinkan para franchisor untuk menyediakan sejumlah produk kepada para franchisee buat dijual. Meski mirip licensing, tapi jenis franchise ini juga punya kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Keuntungan yang paling signifikan yakni pewaralaba punya lebih sedikit aturan untuk diikuti dan justru punya kebebasan yang lebih besar untuk menjalankan bisnis mereka sesuai keinginan. Memang sih, masih ada sejumlah aturan yang harus ditaati, tapi hal itu dinilai enggak lebih komprehensif dari format franchise bisnis atau manajemen.
Di sisi lain, kekurangan dari franchise distribusi produk ini adalah penerima waralaba enggak menerima dukungan atau pelatihan apapun dari franchisor. Alhasil, sistem ini mungkin enggak bisa berfungsi untuk pewaralaba baru yang belum berpengalaman.
Namun, kalau kamu cukup percaya diri dan suka tantangan yang tinggi, kamu bisa menjalankan bisnis sendiri dengan mendistribusikan produk yang sudah punya basis pelanggan.
Lalu, gimana dengan jenis franchise yang ada di Indonesia?
Yuk, kita lanjut ke halaman berikutnya!
Tulis Komentar
Anda harus Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.