Meski Pandemi, Penjualan Tas Hermes Malah Naik Hingga US$2,54 Miliar Lho!

Hermes Bag - Pinterest

Hermes Bag - Pinterest

Like

Siapa nih yang suka beli tas branded? Biarpun lagi pandemi, ternyata tren penjualan tas mahal kayak Hermes masih ramai dan bahkan berhasil cuan lho!

Diketahui dari The New York Post, pembuat tas asal Perancis itu baru saja mengumumkan pada Jumat (19/2) lalu, kalau sejumlah koleksi Hermes mengalami peningkatan permintaan nih, Be-emers.

Tas klasik edisi Birkin dan Kelly jadi tas paling laku terjual selama liburan. Dijual dengan rata-rata harga US$20.000, kedua koleksi tas Hermes tersebut rupanya mampu membantu mendorong peningkatan penjualan hingga 12,3 persen di kuartal keempat 2020.

Dengan kata lain, Hermes berhasil mendapatkan penjualan tas hingga 2,1 miliar euro, atau setara US$2,54 miliar di kuartal empat.

Keberhasilan penjualan Hermes jadi anomali di saat banyak orang mulai kehilangan tempat dan kesempatan untuk “memamerkan” aksesoris mewah mereka di tengah pandemi Covid-19.


Bahkan, meski banyak butik yang terpaksa ditutup akibat pandemi di seluruh dunia, Hermes hanya sempat mengalami penurunan penjualan sebesar 6 persen.

Angka itu lebih kecil dibandingkan 16 persen penurunan penjualannya di Kering, pemilik Gucci dan LVMH, yang mana sang bos yakni Bernard Arnault pernah gagal mengakuisisi Hermes di 2017 lalu.

Sementara itu, tokoh publik dunia seperti Cardi B. juga ketahuan memamerkan koleksi tas Hermes miliknya di Instagram. Secara enggak langsung, hal itu dinilai bikin Hermes dapat keuntungan dari “pemasaran gratis” para tokoh publik.

Baca Juga: Tekad Kuat CEO Louis Vuitton dalam Mengembangkan Bisnis Mewahnya
 

Popularitas Tas Hermes yang Laku di Pasaran

Kalau menurut seorang luxury expert bernama Michele Ateyeh, tas Hermes yang telah terjual dengan baik selama pandemi. Soalnya, Hermes dinilai punya gaya klasik yang enggak ketinggalan, selalu bertahan, dan mendapatkan nilai di pasar.

Penjualan paling laku untuk tas Hermes, menurut pemilik butik Madison Avenue Couture Judy Taylor, yakni jatuh pada warna-warna klasik seperti abu-abu, hitam, emas, putih pudar dan karamel.

Adapun, butik tersebut sudah menjual 30 persen lebih banyak tas Hermes tahun lalu daripada tahun 2019. Bahkan, hal itu jadi momen terbaiknya dalam sejarahnya selama eksis 11 tahun.

Popularitas tas Hermes pun enggak mempengaruhi permintaan, meski brand yang sudah berusia 184 tahun itu telah menaikan harga 10-20 persen lho! Diketahui, harga rata-rata yas Hermes telah menembus US$20.000 untuk pertama kalinya pada tahun 2020 nih.

Seiring dengan penjualannya yang meningkat di tengah pandemi, saham Hermes pun juga sempat naik 3 persen pada perdagangan Jumat (19/2), dan ditutup di level US$116,51.

Btw, menurut kamu, penting enggak sih punya atau beli barang branded?

Baca Juga: Beli Barang Branded Bisa untuk Investasi?