Sebelum Mulai Investasi, Kenali Dulu Yuk Profil Risiko Kamu

Risk - Canva

Risk - Canva

Like

Investasi memang membantu kita dalam hal keuangan yang lebih baik. Meski begitu, setiap aset atau instrumen investasi juga punya risiko.

Lebih tepatnya, setiap instrumen investasi punya tingkat risiko yang berbeda-beda. Mulai dari yang berisiko rendah atau aman, fluktuatif, hingga yang tinggi risikonya.

Makanya, setiap orang juga enggak bisa berinvestasi dengan cara yang sama karena ibarat pilot, jam terbang setiap orang pasti berbeda-beda dong?

Baca Juga: Waspada Tren Investasi Berisiko Tinggi, Kenali Dulu Apa Itu High Yield Promissory Notes
 

Pentingnya Profil Risiko Investasi

Enggak hanya itu, karakter dan tujuan kamu juga bisa mempengaruhi dalam berinvestasi lho. Menentukan profil risiko pun dinilai penting sebelum memulai investasi nih, Be-emers.

Profil risiko investasi merupakan suatu indikator yang bisa membantu kamu dalam menentukan jenis atau instrumen investasi yang sesuai dengan diri kamu.


Dilansir dari Ajaib, dengan mengetahui profil risiko, kamu sebagai investor bisa mengukur instrumen investasi yang sesuai dengan kondisi diri dan yang menguntungkan pastinya.

Enggak hanya itu, kamu sebagai investor juga tetap bisa menghadapi segala risiko dalam investasi yang mungkin saja terjadi di masa mendatang.

Mengenal profil risiko sebelum berinvestasi itu penting. Soalnya, misal kamu enggak bisa menghadapi risiko besar tapi masih memilih instrumen investasi yang berisiko tinggi, kamu bakal stress lho! Bahkan, kamu cenderung akan boncos.

Begitu juga sebaliknya. Kalau kamu memang suka tantangan, pasti bakal membosankan ketika menjalani investasi yang cenderung aman. Makanya, cuma diri kamu sendiri nih yang bisa menentukan profil risiko investasi kamu.

Nah, dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan, ada tiga jenis profil risiko investasi yang umum dikenal di masyarakat:
  1. Profil Risiko Konservatif
    Buat kamu yang cenderung menghindari risiko tinggi, kamu berarti termasuk dalam kategori konservatif.

    Profil risiko ini memang cukup banyak dimiliki oleh investor pemula. Soalnya, profil konservatif akan lebih merasa nyaman jika memiliki investasi yang aman atau rendah risiko.
     
  2. Profil Risiko Moderat
    Sementara itu, buat kamu yang masih bisa menoleransi sebagian risiko investasi, kamu masuk dalam profil risiko moderat.

    Jadi, dalam profil risiko ini, kamu sebenarnya masih ingin berinvestasi secara aman, tapi di saat yang bersamaan kamu juga ingin dapat cuan banyak dari investasi lain. Soalnya, semakin tinggi peluang keuntungan dalam investasi, semakin tinggi juga risikonya.
     
  3. Profil Risiko Agresif
    Nah, profil risiko agresif cocok buat kamu yang enggak takut mengambil risiko tinggi dalam investasi. Kamu cukup optimis buat mendapatkan cuan yang tinggi, meski tahu risikonya juga tinggi.

    Soalnya, orang dengan profil risiko ini dapat menoleransi penurunan nilai investasi dalam jumlah besar. 

Lalu, gimana caranya kamu tahu profil risiko yang sesuai dengan diri kamu sendiri?