Ramai Startup IPO, Apa Sih Goals-nya?

Like

Jack Ma - Pinterest

Jack Ma - Pinterest

 

Jangka Waktu IPO Startup di Bursa AS

19 September 2014 jadi hari yang bersejarah bagi e-commerce asal China, Alibaba. Di hari itu, perusahaan yang dirintis oleh Jack Ma tersebut resmi melantai di New York Stock Exchange.

IPO Alibaba saat itu pun jadi aksi korporasi tersukses dan terbesar sepanjang sejarah pasar modal Amerika Serikat lho! Bahkan, saham Alibaba yang melonjak 38 persen hingga menembus angka US$25 miliar saat IPO tersebut mengalahkan Amazon, Facebook, dan IBM.

Baca Juga: Alibaba, IPO Terbesar di Bursa Saham Amerika sebelum Coupang

Sebenarnya niatan IPO Alibaba di bursa AS sudah mulai “tercium” saat mereka memutuskan untuk membuka kantor di Silicon Valley dan menyewa rumah di California pada tahun 2000 silam. Tempat tersebut kemudian menjadi rumah ALibaba dan para insinyur asal Hangzhou untuk bekerja.


Pada Maret 2014, Alibaba Group Holding Ltd., akhirnya memulai proses IPO di bursa AS. Keputusan itu sudah mantap setelah direncanakan dua tahun sebelumnya.

Saat itu, menurut data Bloomberg, Alibaba sudah menunjuk sejumlah bank untuk menjadi penasihat investasi. Alibaba diketahui menggandeng Credit Suisse, Deutsche Bank, Goldman Sachs, JPMorgan, Morgan Stanley dan Citigroup.

Valuasi Alibaba saat itu diperkirakan mencapai US$200 miliar. Makanya, kehadiran bank-bank tersebut juga turut memuluskan langkah IPO Alibaba di bursa AS, yang notabene membutuhkan waktu hanya enam bulan!

 

Uber - Canva

Uber - Canva


Sementara itu, proses IPO Uber kurang lebih memakan waktu yang sama dengan Alibaba. Isu soal rencana IPO Uber sebenarnya sudah berhembus kencang sejak akhir 2017 lho, yang mana saat itu Uber melepas 20 persen saham ke Softbank.

Kemudian pada 7 Desember 2018, Uber mulai mengajukan dokumen untuk melakukan IPO, tepat satu hari setelah perusahaan saingannya yakni Lyft melakukan hal yang sama. Pada 10 Mei 2019, Uber Technologies pun resmi melantai di bursa AS dengan harga penawaran sebesar US$47 per lembar saham.

Proses IPO startup di bursa AS memang cenderung lebih cepat ya, Be-emers. Lalu, gimana dengan nasib startup Indonesia yang akan melantai di bursa AS?

Adapun, saat ini, Traveloka sedang mempersiapkan diri untuk melantai ke bursa AS melalui SPAC (Special Purpose Acquisition Company) karena dinilai sangat efisien. Kalau menurut CEO dan Co-Founder Traveloka Ferry Unardi, diketahui dari Bisnis, pihak Traveloka bisa melantai di bursa AS lebih cepat nih.

Sementara itu, Gojek-Tokopedia sampai saat ini belum diketahui akan memakai skema apa untuk IPO di bursa AS.

Kalau startup unicorn pada melantai di bursa AS dan dalam negeri, kamu tertarik buat koleksi sahamnya enggak nih, Be-emers?