Chip Semakin Langka, Apa Dampaknya?

Smartphone ( Sumber : Freepik )

Smartphone ( Sumber : Freepik )

Like

Kelangkaan chip sebenarnya bukanlah hal yang baru terjadi. Dimana chip sudah mulai langka sejak 2020 lalu. Kejadian ini bahkan disebut sebagai chippagedon.

Mulanya, chip yang langka adalah yang dibuat untuk produsen otomotif. Namun, kini kelangkaan chip sudah semakin luas hingga ke sektor teknologi lainnya.

 

Lantas, apa yang menyebabkan kelangkaan tersebut?

Penyebab utama terjadinya kelangkaan chip akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Salah satunya negara china sebagai negara penyebar virus tersebut.

Banyak perusahaan yang mendirikan pabrik di china karena cost nya yang rendah. Oleh karena itu, ketika pandemi melanda berbagai kegiatan produksi di pabrik terpaksa harus dihentikan.

Oleh karena itu, wajar bila berbagai sektor yang berfokus pada kegiatan produksi produk turut terdampak. Seperti halnya produsen chipset.


Baca Juga: Ganti Kartu ATM Lama dengan Chip Baru, Emang buat Apa sih?

 

Apa Dampak Kelangkaan Chip?

Dampak dari kelangkaan chipset ini sangat lah luas. Hal ini karena seluruh teknologi pasti membutuhkan chipset dalam produknya.

Sehingga, bila chipset menjadi langka dan sulit didapat, maka akan mempengaruhi kuantitas produksi alat elektronik salah satunya Smartphone.

Diketahui, produsen chipset terkemuka seperti Qualcomm Inc dan MediaTek Inc yang merupakan pemasok chip untuk perusahaan smartphone besar juga terdampak.

Hal ini diketahui dari CEO perusahaan smartphone asal china, Xiaomi. Dikutip dari Reuters, Wang Xiang menyatakan bahwa kelangkaan chipset memberi dampak bagi perusahaannya.

Diantaranya mampu mempengaruhi harga produksi yang akhirnya bisa mempengaruhi harga jual produk di pasaran nantinya.

“Kami akan berusaha yang terbaik untuk memberikan harga terbaik yang kami bisa untuk para konsumen. Namun, dalam keadaan tertentu kami mungkin harus memberikan kenaikan harga bagi konsumen.” tutur Xiang. 


Jumlah produksi smartphone Xiaomi sendiri mulai mengalami penurunan akibat kelangkaan chip tersebut. Hal ini karena produsen chipnya, Qualcomm Inc kesulitan memenuhi permintaan chip di pasaran.

Meski baru Xiaomi yang mengungkapkan kenaikan harga tersebut, kelangkaan chip ini juga bisa mempengaruhi harga smartphone lainnya.

Diketahui bahwa banyak smartphone android yang menggunakan chipset buatan Qualcomm. Chip terbarunya yaitu Snapdragon dipakai oleh berbagai merek smartphone ternama.

Samsung, Vivo, Oppo, Realme dan merek-merek lainnya turut menggunakan chipset Qualcomm sebagai processor smartphone besutannya.

Untuk mengatasi krisis tersebut, Xiaomi diisukan berencana untuk membuat dan menggunakan chip miliknya sendiri guna meminimalisir biaya yang dikeluarkan.

Meski hal tersebut masih belum dikonfirmasi kebenarannya oleh Xiaomi, bila memang hal tersebut dilakukan maka kemungkinan kenaikan harga smartphone Xiaomi bisa diminimalisir atau bahkan tidak akan terjadi.

Akan tetapi, bila benar begitu maka Xiaomi akan menjadi pesaing baru dari perusahaan produsen chipset yang dahulu memasok perusahaannya, Qualcomm Inc dan MediaTek Inc.

Jadi, menurut kalian apakah harga smartphone lain yang menggunakan chip Qualcomm juga akan turut naik? Lalu, apakah perusahaan lain akan turut memproduksi chip sendiri?