Dokumentasi pribadi
Likes
Ada orang yang memiliki penghasilan besar, tetapi uangnya selalu ludes tanpa bekas. Sebaliknya, ada orang yang memiliki penghasilan pas-pasan, tapi cukup memenuhi kebutuhannya.
Sesungguhnya, apakah yang membedakan kedua orang tersebut? Jawabannya, kemampuan mengatur keuangan.
Sahabat pembaca pasti menyadari bahwa urusan mengatur keuangan itu bukan perkara mudah. Pintar saja tidak cukup. Faktanya, bukankah banyak orang pintar yang gagal mengatur keuangannya? Untuk itu seseorang sungguh membutuhkan bijaksana untuk mengatur keuangan.
Pertanyaannya, bagaimana cara agar seseorang dapat bijaksana mengatur keuangannya?
Semuanya butuh ilmu. Salah satunya ilmu yang diperoleh dari pengalaman. Baik itu pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita sering mendapat saran dari orang tua, pasangan, atau teman. Agar dalam mengalokasikan uang "tidak lebih besar pasak daripada tiang" atau pengeluaran jauh lebih besar daripada pemasukan. Selain itu, kita juga mungkin pernah mendengar nasehat agar selalu mengutamakan kebutuhan daripada keinginan. Dan masih banyak lagi.
Nah, dalam tulisan kali ini, permasalahan yang ingin saya angkat adalah bagaimanakah cara mengatur keuangan di masa pandemi Covid-19, yang notabene dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil?
Tentu kita sudah pernah membaca, mendengar, menyaksikan, atau bahkan mungkin sedang mengalaminya sendiri kondisi perekonomian yang tidak stabil. Betapa sulitnya mengatur keuangan di masa pandemi ini. Walau bagi sebagian orang yang berpenghasilan tetap dengan pengeluaran yang cenderung tidak banyak berubah, mungkin tidak terlalu merasakan gangguan keuangan tersebut.
Tapi umumnya, banyak orang yang merasakan dampak dari pandemi ini. Fakta mencatat, ada banyak orang yang harus menganggur karena perusahaannya bangkrut. Tidak sedikit usaha yang omsetnya turun akibat sepinya pesanan atau pembeli. Bagaimana mereka harus mengatur keuangan dengan kondisi demikian? Tentu tidak mudah bukan?
Menurut hemat saya, dalam situasi perekonomian yang tidak stabil seperti sekarang, membicarakan tentang urusan mengatur keuangan, sesungguhnya bukan semata bicara bagaimana cara mengalokasikan uang. Tapi juga bicara tentang bagaimana cara mencari penghasilan atau menambah pemasukan.
Sungguh kreativitas tinggi dibutuhkan, kemampuan membaca peluang, serta kejelian mencari informasi yang berhubungan dengan upaya mencari atau meningkatkan penghasilan.
Intinya, kalau ada kemauan pasti ada jalan keluar. Saya jadi teringat dengan sebuah tulisan di Bisnis.com bulan lalu. Ada aplikasi usaha rintisan (startapp) yaitu Mountrash yang berurusan dengan pengelolaan sampah.
Aplikasi tersebut ternyata dapat menjadi peluang untuk setiap orang yang ingin mendapatkan penghasilan di tengah lesunya aktivitas perekonomian akibat pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Caranya, "Masyarakat dapat mengunduh aplikasi Mountrash terlebih dulu di Playstore. Kemudian mengumpulkan sampah dan rongsokan di rumahnya, seperti botol plastik, dan kardus. Lalu melalui aplikasi itu, sampah dijual dan dapat dikonversikan menjadi nilai uang sejumlah tertentu sesuai dengan jenis dan banyaknya sampah." Selengkapnya dapat Anda baca di Bisnis.com (11 Mei 2020).
Itu adalah salah satu contoh mencari peluang penghasilan melalui kejelian mencari informasi. Selain mengandalkan kejelian mencari informasi, seperti yang sudah saya sampaikan di atas, bahwa kita pun dapat membaca peluang.
Kalau bicara contoh, kita sendiri bisa melihat di sekeliling kita. Ada banyak yang memanfaatkan peluang di masa pandemi ini.
Misalnya, ada teman yang mencoba mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjual masker kain, ada juga yang mencoba berdagang face shield. Berbeda dengan tetangga di depan rumah kami, mereka tidak pernah sepi terima pesanan handsanitizer selama masa pandemi ini.
Nah, kita juga bisa memanfaatkan sisi kreativitas untuk meningkatkan penghasilan. Saya sendiri mencoba pada jalur ini. Mencoba memanfaatkan kreativitas berpikir untuk menambah penghasilan selama pandemi.
Saya bersyukur, selama pandemi ada saja penghasilan tambahan yang saya peroleh dari menulis. Misalnya, menulis untuk perusahaan atau pengelola bisnis berhubungan dengan produk yang mereka jual, menulis untuk institusi yang sedang melakukan sosialisasi kebijakan mereka, hingga memenangkan beberapa lomba menulis.
Sekarang permasalahannya, siapkah kita mencoba sesuatu yang baru? Siapkah kita untuk terus mengasah kreativitas dan lebih produktif? Maukah kita tidak hanya menyesali keadaan, tetapi sebaliknya masa sulit ini kita jadikan sebagai suatu momen untuk berpikir, belajar dan berkreasi sesuai bidang kita masing-masing. Sehingga kita kita bisa semakin produktif di masa new normal sepeti sekarang. Semoga.
[Thurneysen]
Sesungguhnya, apakah yang membedakan kedua orang tersebut? Jawabannya, kemampuan mengatur keuangan.
Sahabat pembaca pasti menyadari bahwa urusan mengatur keuangan itu bukan perkara mudah. Pintar saja tidak cukup. Faktanya, bukankah banyak orang pintar yang gagal mengatur keuangannya? Untuk itu seseorang sungguh membutuhkan bijaksana untuk mengatur keuangan.
Pertanyaannya, bagaimana cara agar seseorang dapat bijaksana mengatur keuangannya?
Semuanya butuh ilmu. Salah satunya ilmu yang diperoleh dari pengalaman. Baik itu pengalaman diri sendiri maupun pengalaman orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita sering mendapat saran dari orang tua, pasangan, atau teman. Agar dalam mengalokasikan uang "tidak lebih besar pasak daripada tiang" atau pengeluaran jauh lebih besar daripada pemasukan. Selain itu, kita juga mungkin pernah mendengar nasehat agar selalu mengutamakan kebutuhan daripada keinginan. Dan masih banyak lagi.
Nah, dalam tulisan kali ini, permasalahan yang ingin saya angkat adalah bagaimanakah cara mengatur keuangan di masa pandemi Covid-19, yang notabene dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil?
Tentu kita sudah pernah membaca, mendengar, menyaksikan, atau bahkan mungkin sedang mengalaminya sendiri kondisi perekonomian yang tidak stabil. Betapa sulitnya mengatur keuangan di masa pandemi ini. Walau bagi sebagian orang yang berpenghasilan tetap dengan pengeluaran yang cenderung tidak banyak berubah, mungkin tidak terlalu merasakan gangguan keuangan tersebut.
Tapi umumnya, banyak orang yang merasakan dampak dari pandemi ini. Fakta mencatat, ada banyak orang yang harus menganggur karena perusahaannya bangkrut. Tidak sedikit usaha yang omsetnya turun akibat sepinya pesanan atau pembeli. Bagaimana mereka harus mengatur keuangan dengan kondisi demikian? Tentu tidak mudah bukan?
Menurut hemat saya, dalam situasi perekonomian yang tidak stabil seperti sekarang, membicarakan tentang urusan mengatur keuangan, sesungguhnya bukan semata bicara bagaimana cara mengalokasikan uang. Tapi juga bicara tentang bagaimana cara mencari penghasilan atau menambah pemasukan.
Sungguh kreativitas tinggi dibutuhkan, kemampuan membaca peluang, serta kejelian mencari informasi yang berhubungan dengan upaya mencari atau meningkatkan penghasilan.
Intinya, kalau ada kemauan pasti ada jalan keluar. Saya jadi teringat dengan sebuah tulisan di Bisnis.com bulan lalu. Ada aplikasi usaha rintisan (startapp) yaitu Mountrash yang berurusan dengan pengelolaan sampah.
Aplikasi tersebut ternyata dapat menjadi peluang untuk setiap orang yang ingin mendapatkan penghasilan di tengah lesunya aktivitas perekonomian akibat pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Caranya, "Masyarakat dapat mengunduh aplikasi Mountrash terlebih dulu di Playstore. Kemudian mengumpulkan sampah dan rongsokan di rumahnya, seperti botol plastik, dan kardus. Lalu melalui aplikasi itu, sampah dijual dan dapat dikonversikan menjadi nilai uang sejumlah tertentu sesuai dengan jenis dan banyaknya sampah." Selengkapnya dapat Anda baca di Bisnis.com (11 Mei 2020).
Itu adalah salah satu contoh mencari peluang penghasilan melalui kejelian mencari informasi. Selain mengandalkan kejelian mencari informasi, seperti yang sudah saya sampaikan di atas, bahwa kita pun dapat membaca peluang.
Kalau bicara contoh, kita sendiri bisa melihat di sekeliling kita. Ada banyak yang memanfaatkan peluang di masa pandemi ini.
Misalnya, ada teman yang mencoba mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjual masker kain, ada juga yang mencoba berdagang face shield. Berbeda dengan tetangga di depan rumah kami, mereka tidak pernah sepi terima pesanan handsanitizer selama masa pandemi ini.
Nah, kita juga bisa memanfaatkan sisi kreativitas untuk meningkatkan penghasilan. Saya sendiri mencoba pada jalur ini. Mencoba memanfaatkan kreativitas berpikir untuk menambah penghasilan selama pandemi.
Saya bersyukur, selama pandemi ada saja penghasilan tambahan yang saya peroleh dari menulis. Misalnya, menulis untuk perusahaan atau pengelola bisnis berhubungan dengan produk yang mereka jual, menulis untuk institusi yang sedang melakukan sosialisasi kebijakan mereka, hingga memenangkan beberapa lomba menulis.
Sekarang permasalahannya, siapkah kita mencoba sesuatu yang baru? Siapkah kita untuk terus mengasah kreativitas dan lebih produktif? Maukah kita tidak hanya menyesali keadaan, tetapi sebaliknya masa sulit ini kita jadikan sebagai suatu momen untuk berpikir, belajar dan berkreasi sesuai bidang kita masing-masing. Sehingga kita kita bisa semakin produktif di masa new normal sepeti sekarang. Semoga.
[Thurneysen]
Komentar
29 Mar 2024 - 05:13
???? sangat menginspirasi...
25 Mar 2024 - 06:28
Good.
13 Jun 2023 - 08:18
tidak hanya masa pandemi, saat new normal pun ini bisa diterapkan
30 Jul 2020 - 19:42
@Muhammad Nurfiqri Adham: Terima kasih Mas sudah mampir dan membaca tulisan saya. Amin. Berharap saya tetap semakin banyak menebar kebaikannya melalui pengalaman. Sukses juga untuk Mas.
28 Jul 2020 - 20:33
Terimakasih banyak atas ilmunya Mas. Semoga semakin banyak menebar kebaikannya melalui pengalaman.
24 Jul 2020 - 20:02
@Ahasniry Id, terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan ini. Semoga bermanfaat.
24 Jul 2020 - 12:16
Bagus.. memberikan kita kesadaran lebih dalam menyadari masalah keuangan khususnya dalam masa pandemi...
13 Jul 2020 - 18:52
@Buah_Pikir, terima kasih apresiasinya. Semoga bermanfaat. Salam
12 Jul 2020 - 18:38
Tulisannya aplikatif dan bermanfaat bangat.
08 Jul 2020 - 23:22
@Sahat Serasi Naibaho: terimakasih komentarnya Pak, semoga tulisan ini menginspirasi dan bermanfaat. Salam kenal.