Elon Musk Stop Penggunaan Bitcoin untuk Transaksi Tesla, Kenapa?

Bitcoin Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Bitcoin Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like


Pada tanggal 13 Mei 2021, melalui akun Twitternya, Elon Musk mengatakan bahwa ia menghentikan pembelian mobil Tesla menggunakan Bitcoin. Loh, kenapa tiba-tiba ya? Padahal Februari lalu, berdasarkan Securities Exchange Commision (SEC), Tesla telah membeli Bitcoin senilai $ 1,5 miliar atau Rp 21,4 triliun dan di masa depan dapat berinvestasi di lebih banyak Bitcoin atau mata uang kripto lainnya.

Pada waktu itu, Tesla juga menyatakan akan mulai menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran untuk produknya. Dengan dukungan yang dilontarkan oleh Tesla terhadap mata uang kripto membuat harga mata uang tersebut melonjak naik, termasuk juga Bitcoin dan Dogecoin yang melompat, bahkan meroket, dalam beberapa bulan belakangan ini.

Bulan lalu, Tesla mengumumkan keuntungan untuk kuartal I 2021 ini adalah $ 438 juta (Rp 6,2 triliun), naik dari $ 16 juta atau Rp 228,5 miliar  tahun lalu, didorong oleh penjualan Bitcoin dan kredit lingkungan.

Elon Musk telah menjadi salah satu pendukung cryptocurrency paling terkenal di dunia, sering men-tweet tentang Bitcoin dan mata uang digital Dogecoin yang dulunya tidak dikenal. Kicauannya dalam beberapa bulan terakhir membantu mengubah Dogecoin, yang dimulai sebagai lelucon media sosial, menjadi cryptocurrency terbesar keempat di dunia.

Nah, terus kenapa berubah pikiran, ya?


Elon Musk sebagai CEO dari Tesla mengungkapkan bahwa alasan penghentian tersebut disebabkan oleh meningkatnya bahan bakar fosil karena adanya aktivitas penambangan Bitcoin. Berikut tweet dari Elon Musk melalui akun Twitternya.

 

Tweet Elon Musk Web Bisnis Muda - Twitter

Tweet Elon Musk Web Bisnis Muda - Twitter

 

"Tesla telah menangguhkan pembelian kendaraan menggunakan Bitcoin. Kami prihatin dengan peningkatan pesat penggunaan bahan bakar fosil untuk penambangan dan transaksi Bitcoin, terutama batu bara, yang memiliki emisi terburuk dari bahan bakar apapun. Mata uang kripto (cryptocurrency) adalah ide yang bagus di banyak tingkatan dan kami percaya ini memiliki masa depan yang menjanjikan, tetapi ini dapat merugikan lingkungan. Tesla tidak akan menjual Bitcoin apa pun dan kami bermaksud menggunakannya untuk transaksi segera setelah transisi penambangan ke energi yang lebih berkelanjutan. Kami juga melihat dan tertarik pada mata uang kripto lain yang menggunakan <1>
Untuk sementara waktu, Tesla tidak akan menerima Bitcoin untuk pembelian kendaraan. Tesla berencana untuk menahan Bitcoin yang sudah dimilikinya dan mencari mata uang kripto lain yang lebih ramah lingkungan dan lebih sustainable.


Banyak diskusi pro dan kontra terhadap mata uang kripto yang satu ini. Analis pasar melihat langkah tersebut merupakan upaya Tesla, sebagai perusahaan yang berfokus pada clean-energy, untuk meredakan kekhawatiran investor yang memiliki fokus pada perubahan iklim dan keberlanjutan. Namun, ada juga yang sinis dan mengatakan bahwa Elon Musk hanya ingin mempengaruhi pasar cryptocurrency.

Apa sih yang dikhawatirkan soal Bitcoin?


Bitcoin dibuat oleh penambang menggunakan komputer bertenaga tinggi untuk bersaing satu sama lain dalam memecahkan teka-teki matematika yang kompleks. Proses produksi tersebut sangat intensif dan seringkali mengandalkan listrik yang dihasilkan dengan bahan bakar fosil, terutama batubara.

Saat ini, proses penambangan cryptocurrency melibatkan penggunaan daya pemrosesan komputer dalam jumlah besar dan menggunakan lebih banyak listrik setiap tahunnya daripada Malaysia atau Swedia dan mendekati konsumsi tahunan listrik Mesir.

Dominasi penambang Bitcoin dipegang oleh Tiongkok yang menyumbang lebih dari 75 persen penambangan Bitcoin di seluruh dunia. Studi menemukan bahwa jejak karbon dari cryptocurrency sama besar dengan angka jejak karbon di salah satu kota terbesar di Tiongkok.

Penggunaan listrik dengan bahan bakar batubara sepanjang tahunnya disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan motivasi untuk beralih ke sumber energi terbarukan. Selain itu harga yang lebih mahal juga menjadi kendala untuk proses produksi dengan energi ramah lingkungan.

Para pendukung Bitcoin yang tidak terima dengan tuduhan pencemaran lingkungan tersebut berargumen bahwa sistem keuangan arus utama, dengan jutaan pekerja di kantor ber-AC, juga menggunakan listrik dalam jumlah besar, yang biasanya diproduksi dengan bahan bakar fosil dan sama-sama memiliki carbon footprint yang tinggi.