Cerita Saham Sepekan: GoTo Lahir dan Pengaruh ke Saham Afiliasinya

Saham Sepekan - Dampak Saham Terafiliasi dengan Adanya GoTo Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Saham Sepekan - Dampak Saham Terafiliasi dengan Adanya GoTo Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Selasa, 18 Mei 2021, mungkin jadi hari paling bersejarah di industri startup. Pasalnya, dua startup terbesar asal Indonesia, yakni Gojek dan Tokopedia resmi merger dan melahirkan perusahaan entitas bernama GoTo.

Antusiasme berbagai kalangan pun menyambut kelahiran GoTo nih, Be-emers. Tak terkecuali para pelaku pasar modal.

Bukan hanya menunggu GoTo yang melantai di bursa, mergernya Gojek dan Tokopedia juga dinilai menjadi sinyal dan sentimen tersendiri bagi sejumlah saham yang saling berafiliasi.

Alhasil, saham-saham dari sejumlah emiten yang terhubung dengan startup bervaluasi lebih dari US$1 miliar tersebut menjadi sorotan pelaku pasar.

Baca Juga: Akhirnya! Gojek dan Tokopedia Resmi Merger!
 

Performa Saham Terafiliasi Gojek Enggak Terpengaruh Lahirnya GoTo?

Gojek diketahui cukup rajin mengakuisisi sejumlah saham. Saham tersebut antara lain seperti Blue Bird (BIRD), Bank Jago (ARTO), hingga yang terbaru yakni Matahari Putra Prima (MPPA).


Akuisisi saham yang dilakukan oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa terhadap Bank Jago (ARTO) memang yang paling mengejutkan. Bahkan, sentimen Gojek berhasil membawa ARTO masuk dalam jajaran Big Caps!

Namun, hingga kuartal pertama 2021, rupanya Bank Jago masih tercatat rugi hingga RP38,13 miliar nih, Be-emers. Ternyata, kabar lahirnya GoTo, belum memberi pengaruh banyak terhadap performa ARTO.

Hal itu bisa dilihat dari pergerakan harga saham ARTO selama pekan keempat Mei 2021, yang mana menurun 4,05 persen. Bahkan, di hari peluncuran GoTo, saham ARTO ditutup -1,17 persen ke level Rp10.575.

Enggak hanya itu, pandangan kalau semua saham yang tersentuh Gojek pasti bakal langsung melesat, kayaknya keliru deh. Saham BIRD memang sempat menguat 1,60 persen di penutupan perdagangan Selasa (18/5).

Namun, jika dilihat performanya selama sepekan belakangan, saham BIRD masih terkoreksi hingga 1,20 persen!

Sementara itu, sejak April 2021 lalu, 4,76 persen saham MPPA dilepas ke PT Pradipa Darpa Bangsa, yang notabene punya benang merah dengan Startup Decacorn itu. PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) diketahui punya 99,99 persen saham dari Pradipa Darpa Bangsa, dan sisanya dikuasai oleh PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay) lho!

Menariknya, MPPA justru kecipratan cuan dari lahirnya GoTo nih. Di hari lahirnya perusahaan merger Gojek dan Tokopedia itu, saham MPPA melesat hingga 14,05 persen! Bahkan, selama sepekan, saham MPPA meroket hingga 18,92 persen nih, Be-emers.

Di satu sisi, sejumlah emiten seperti TLKM (Telkom Indonesia) dan ASII (Astra International) diketahui menguasai saham Gojek. Namun, saham TLKM dan ASII justru terkoreksi tipis di hari lahir GoTo, yakni masing-masing sebesar -0,31 persen ke level Rp3.180 dan -0,48 persen ke level Rp5.150.

Begitu juga selama sepekan terakhir, saham ASII terpantau merah dengan terjun hingga 2,42 persen. Namun, saham TLKM justru masih bisa menguat selama sepekan dengan naik hingga 2,51 persen.
 
Emiten PER Harga Saham
21 Mei 2021
TLKM 15.57x Rp3.270 [-1,21%]
ASII 13.71x Rp5.050 [-2,42%]
BIRD -27.34x Rp1.235 [-1,98%]
ARTO -915.28x R10.075 [-1,23%]
MPPA -20.43x Rp1.100 [+4,27%]
Sumber:RTI Business


Kira-kira kalau GoTo melantai di Bursa, saham-saham tersebut bakal kayak gimana ya nasibnya?