Internet telah membuka peluang bisnis yang sangat besar di seluruh dunia, dan industri ritel adalah salah satu contohnya. Sejak pandemi Covid-19 dimulai, e-commerce telah menjadi norma baru dan secara besar-besaran disukai oleh konsumen dan penjual.

Ritel berbasis e-commerce diperkirakan memiliki sekitar 2 miliar pembeli di seluruh dunia. Perkembangan masa depan seperti belanja online, bisa mempercepat perubahan lho Be-emers, yang awalnya orang-orang hanya bisa melakukan pembelian di dalam toko fisik, sekarang berubah menjadi belanja di mana saja dan kapan saja.

Namun, perkembangan teknologi ini terkadang masih sulit diterapkan oleh pengecer kecil untuk go online sendiri karena memerlukan banyak aspek penting lainnya Jadi, biasanya mereka menjual di platform e-commerce yang lebih besar yang disebut vendor pihak ketiga, atau yang sering disebut marketplace.

Nah, banyak orang bahkan hampir setengah dari industri yang banyak terkecoh perbedaan antara marketplace dan e-commerce enabler.
 

E-commerce enabler memberi layanan strategi digital A-Z (end-to-end) ke unit bisnis lain yang ingin menjual produknya secara online.
Mereka menawarkan jasa seperti pengoptimalan situs web, membuat strategi pasar, mengintegrasikan semua media digital, mengawasi layanan pelanggan, menangani pengiriman dan logistik, sehingga klien dapat sepenuhnya fokus pada aspek pertumbuhan bisnis mereka.
Di Indonesia sendiri ada beberapa e-commerce enabler yang terkenal dan memiliki portofolio klien yang beragam, yaitu:

 

Melalui Sirclo Commerce, perusahaan ini menangani proses penjualan end-to-end di marketplace, mulai dari pengaturan stok hingga pemasaran produk. Sirclo mengelola lebih dari 200 brand, dengan nama-nama klien global seperti Reckitt Benckiser, KAO, L'Oréal, Eiger, Levi's, dan Unilever.
Sirclo sendiri merupakan perusahaan lokal yang beroperasi secara eksklusif di pasar Indonesia. Hal ini memberikan keuntungan bagi Sirclo yang dinilai memiliki pengetahuan mendalam seputar ekosistem e-commerce tanah air. Dibangun tahun 2013, perusahaan teknologi yang dikepalai oleh Brian Marshal ini terbilang sedang naik daun. Mereka secara agresif terus merekrut talenta baru dan mengembangkan infrastruktur seperti ekspansi fulfillment center di berbagai kota di Indonesia.
 

aCommerce merupakan e-commerce enabler yang berpusat di Bangkok, Thailand. Didirikan pada tahun 2013, kegiatan operasionalnya tersebar di beberapa negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Sejumlah kliennya yang tercatat pernah dikelola diantaranya Adidas, Abbott, Samsung, dan Nescafe.
 

Jet Commerce pertama kali didirikan pada tahun 2017 sebagai mitra distribusi resmi Alibaba.com. Seiring berjalannya waktu, Jet Commerce kemudian merambah ke industri e-commerce dengan menyediakan layanan terpadu untuk brand yang ingin berjualan secara online. Saat ini, Jet Commerce beroperasi di sejumlah negara yaitu Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Tiongkok. Dalam situs resminya, portfolio klien Jet Commerce meliputi Pedigree, Oppo, Sariayu, dan Shiseido
 

Enabler terlibat erat dengan pasar dan platform e-commerce lainnya. Saat dunia tumbuh digital, semuanya bergerak cepat dengan teknologi baru yang berkembang. Oleh karena itu, jika suatu bisnis hanya bergantung hanya pada platform e-commerce, maka kemungkinan bisnis tersebut akan tertinggal.
E-commerce enabler menyediakan solusi end-to-end bagi merek untuk melakukan bisnis e-commerce. Layanan tersebut meliputi manajemen toko resmi, pemasaran digital, layanan kreatif, manajemen layanan pelanggan, manajemen & pemenuhan rantai pasokan.

Dengan cara yang sederhana, e-commerce enabler membantu merek untuk mensukseskan penjualan online mereka melalui platform e-commerce & saluran online lainnya. Mulai dari strategi & eksekusi digital, optimalisasi platform, pemrosesan & pemenuhan pesanan, juga pengiriman produk melalui mitra 3PL umumnya diperlukan untuk sebuah enabler.

Banyak hal seperti inventaris, harga, customer support, hingga voucher memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan rutin sepanjang waktu. Hal tersebut nantinya akan menjadi lebih kompleks ketika e-commerce mengelola beberapa situs web dan marketplace shop-in-shop.
 

 

E-commerce enabler menangani operasi harian, promosi online, dan voucher. Mereka berfokus pada membangun citra merek dan meningkatkan penjualan bisnis tersebut.
 

Enabler mengelola seluruh daftar dan harga produk, seperti aktivasi promo yang terlibat erat dengan platform online lainnya. Selain itu, e-commerce enabler juga bertanggung jawab menjaga deskripsi hak cipta dan profesionalitas.
 

Respon dan pengiriman produk yang cepat akan mengurangi waktu pemrosesan pesanan. Nah, dengan menggunakan layanan e-commerce enabler yang memiliki kemampuan untuk mempersingkat proses pemenuhan pesanan, maka akan mengefisiensikan proses pesanan.
 

Layanan customer support dituntut harus selalu sempurna dan profesional, karena berhadapan langsung dengan para konsumen. E-commerce enabler memiliki tim ahli khusus untuk mengelola layanan ini. Dengan adanya dukungan pelanggan yang baik, maka hal tersebut akan membangun kepercayaan dan kepuasan pelanggan yang akan membantu meningkatkan citra merek bisnis tersebut.
 

Setiap jenis bisnis menghasilkan setumpuk laporan seperti penjualan, laporan progress SKU, laporan analitis, dan lainnya. Untuk memeriksa status bisnis, diperlukan analisis laporan yang terperinci. E-commerce enabler yang terampil secara tepat akan melakukan perbaikan dan menyajikan data yang dibutuhkan untuk tumbuh dalam persaingan yang ketat.
 

Pemasaran digital telah mengambil alih posisi surat kabar dan iklan TV dalam dunia pemasaran. Bisnis e-commerce yang fokus untuk tumbuh besar secara global perlu mengadopsi iklan digital berbayar. Enabler memiliki pakar teknis yang tidak hanya mempertimbangkan manajemen akun dan pemasaran tetapi juga berfokus pada demografi dan minat saat membuat iklan untuk suatu brand, yang dapat berperan dalam mempercepat kesuksesan e-commerce Anda.

Nah Be-emers, e-commerce enabler perlahan-lahan mencengkeram industri online untuk melintasi perbatasan. Sekarang, setelah mengetahui perbedaan diketahui antara marketplace dan enabler, kamu bisa menggunakan layanan tersebut sesuai kebutuhan bisnismu. Selaraskan dengan prinsip utama brand-mu sehingga kamu dapat menghasilkan pendapatan tinggi dalam waktu yang efisien.