Enggak Cuma Jack Ma, Gimana Pengaruh Tekanan China ke Pesaing Alibaba dan Ant Group?

Efek Tekanan China ke Ant Group-Alibaba dan Pesaingnya Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Efek Tekanan China ke Ant Group-Alibaba dan Pesaingnya Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Like

Banyak yang mempertanyakan nasib Alibaba dan Ant Group seiring dengan menghilangnya Jack Ma di muka publik dan “serangan” pemerintah China. Lalu, akankah hal yang sama terjadi pada pesaing salah satu perusahaan teknologi terbesar di Asia tersebut?

Sejak Jack Ma menghilang dari muka publik, Bloomberg mencatat, sekitar US$70 miliar nilai Ant Group Co. Ma telah anjlok. Bayangin, gara-gara Jack Ma yang berani “melawan” pemerintah, alhasil rencana Ant untuk penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) harus dibatalkan.

Belum lagi, para pengikut Jack Ma dikabarkan juga telah dikalahkan oleh kekuatan yang lebih tinggi: presiden China, Xi Jinping, dan tangan kanannya di bidang ekonomi, Liu He.

Bloomberg melaporkan, kini sebuah tim dari regulator keuangan nasional China menuntut pembaruan rutin dari Chief Executive Officer Ant Eric Jing dan stafnya terkait kemajuan perbaikan bisnis yang diperintahkan negara. Jadi, semisal Ant Group melakukan sebuah inisiatif bisnis baru, hal itu harus diketahui sama negara.

Saking “posesifnya” nih, pihak yang berwenang juga telah membahas penempatan perwakilan pemerintah di jajaran eksekutif senior Ant untuk mengawasi perusahaan tersebut lho!


Baca Juga: Didenda US$2,8 Miliar, Alibaba Dikabarkan Langgar Hukum Anti-Monopoli
 

Pengaruh ke Perusahaan Teknologi Pesaing Jack Ma

Bloomberg menyebutkan, apa yang dilakukan pemerintah China terhadap perusahaan teknologi -terutama fintech-, berarti memaksa pemula seperti Ant untuk berperilaku lebih seperti halnya “bank kuno.”

Bukan hanya itu, hal itu juga dinilai telah mengembalikan keseimbangan kekuatan di industri keuangan besar yang dililit utang ke bank-bank milik negara yang terhubung dengan baik.

 

Efek Tekanan China ke Ant Group-Alibaba dan Pesaingnya Illustration Web Bisnis Muda - Canva

Efek Tekanan China ke Ant Group-Alibaba dan Pesaingnya Illustration Web Bisnis Muda - Canva



Sementara itu, pemerintah Beijing mengatakan perusahaan Internet dan fintech besar China justru telah menyalahgunakan kekuatan pasar mereka. Presiden Xi Jinping pun ingin mengekang para inovator tanpa mencekik inovasi dan mengurangi risiko keuangan tanpa mengurangi imbalan ekonomi.

Perusahaan teknologi besar di China yang dinilai sebagai kapitalisme era internet dengan kekayaan serta pengaruh yang dibawanya, rupanya malah bertabrakan dengan tujuan dan ambisi Partai Komunis China.

Enggak hanya Ant Group dan Alibaba, perusahaan pesaing Jack Ma lainnya seperti Tencent Holdings Ltd., JD.com Inc., pemilik TikTok ByteDance Ltd., dan raksasa ride-hailing Didi Chuxing juga terpengaruh operasi keuangannya oleh regulator China.

Diketahui, Ant Group dan Tencent punya layanan finansial, yakni Alipay dan WeChat Pay yang kini menuju layanan dengan bayaran lebih tinggi seperti pinjaman dan pengelolaan dana.

Sayangnya, Ant dan saingannya Tencent telah diberitahu regulator China untuk memutus “improper links” yang sebenarnya telah lama mengarahkan satu miliar pengguna aplikasi pembayaran mereka yang ada di mana-mana.

Baca Juga: Untuk Pertama Kali Sejak IPO, Alibaba Rugi Sampai Rp12 Triliun!

Meski begitu, pihak regulator sendiri dilaporkan belum memutuskan bagaimana kedua perusahaan tersebut, yang dinilai mendominasi pembayaran seluler, dapat mengarahkan lalu lintas di aplikasi mereka dan menggunakan kekayaan data yang mereka kumpulkan.

Di satu sisi, PBOC sedang mempertimbangkan aturan baru untuk membatasi monopoli dalam pembayaran online. Di saat yang bersamaan, pihaknya juga akan mencoba mengambil alih data yang dikumpulkan oleh platform tersebut dan membaginya dengan para pesaing untuk menghindari monopoli usaha.

Sementara pesaing Ant Group dan Alibaba lainnya, yakni JD Technology sedang menunggu instruksi yang jelas dari pihak berwenang sebelum melakukan upaya apa pun untuk mendorong lebih dalam ke keuangan.

Namun, perusahaan e-commerce No. 2 di China itu belum menanggapi komentar apapun terkait regulasi pemerintah China tersebut.

Nah menurut kamu, peraturan anti-monopoli sebenarnya justru membebani perkembangan perusahaan atau baik dalam hal persaingan usaha nih, Be-emers?