Heboh Kasus Penangkapannya, Ternyata Ada Sejumlah Kiat Investasi yang Pernah Dilakukan Ardi Bakrie

Dunia hiburan dan bisnis tanah air tiba-tiba saja dihebohkan dengan kasus penangkapan pasangan Ardi Bakrie dan Nia Ramadhani, yang diduga mengonsumsi narkoba. Namun di sisi lain, ternyata Ardi Bakrie yang merupakan seorang pebisnis juga punya sejumlah kiat kiat dalam investasi nih.

Anindra Ardiansyah Bakrie, atau yang dikenal dengan Ardi Bakrie merupakan seorang pebisnis dan pecinta olahraga. Ardi kini memimpin sejumlah perusahaan di sektor media, hingga menjadi direktur klub sepak bola.

Ardi Bakrie adalah Presiden Direktur TvOne dan Dirut Badak Lampung FC. Lebih dari itu, putra bungsu Aburizal Bakrie tersebut juga merupakan generasi ketiga dari Grup Bakrie, yakni grup bisnis yang didirikan oleh Achmad Bakrie sejak 1942.

Tercatat, ada 11 emiten Grup Bakrie yang tercatat di bursa, antara lain:

• PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG)
• PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS)
• PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. (UNSP)
• PT Bumi Resources Tbk. (BUMI).
• PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA)
• PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA)
• PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR)
• PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL)
• PT Darma Henwa Tbk. (DEWA)
• PT Bakrieland Development Tbk. (ELTY), dan
• PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk. (JGLE).

TvOne yang notabene dipimpin Ardi Bakrie, merupakan perusahaan media yang dikelola oleh VIVA. Selain itu, Ardi Bakrie juga merupakan Wakil Presiden Direktur VIVA lho!

Menariknya nih, dari laporan keuangan VIVA Maret 2021, Ardi Bakrie enggak tercatat sebagai salah satu pemegang saham. Saham terbesar VIVA justru digenggam oleh Bakrie Global Ventures sebesar 52,69 persen.


Meski begitu, Ardi Bakrie juga merupakan seorang investor lho. Nah, dikutip dari Bisnis, berikut sejumlah kiat investasi yang dilakukan Ardie Bakrie:

Baca Juga: Bakrie Utang Ke KFC? Ini Kronologinya!
 

Dilandasi Minat

Bagi Ardi Bakrie, ketika ingin memulai investasi, sangat penting untuk dilandasi dengan rasa suka dan minat pada sektor tertentu nih, Be-emers.

Dari kesenangan atau minat itulah, bisa membawa kita lebih dalam mempelajari perusahaan atau sektor tersebut. Misalnya, sektor tembang, perbankan, atau bahkan properti.

Menurut Ardi, kalau kita memulai sesuatu yang enggak kita sukai, hal itu bakal bikin kita susah untuk membaca dan mempelajari laporan keuangan hingga kinerja perusahaan. Pasalnya, mempelajari kinerja perusahaan merupakan hal penting yang dibutuhkan untuk menganalisa saham.
 

Perhatikan Analisis Fundamental dan Histori Kinerja

Ayah tiga orang anak itu pun mengatakan, analisis fundamental dan histori kinerja saham tertentu juga jadi hal penting untuk diperhatikan. Pertama, lihat histori dan trennya, kemudian hasil dari yang ditargetkan emiten.

Sebaiknya, investor memang perlu melihat hasil kinerja perusahaan. Dengan begitu, kita bisa melihat apakah ada hasil dari target yang telah ditentukan oleh perusahaan.

Gimana menurut kamu, Be-emers?