Iseng Menjalankan Bisnis di Tengah Pandemi, Berujung Cuan yang Tak Terduga

Menjalankan Bisnis Di Tengah Pandemi (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Menjalankan Bisnis Di Tengah Pandemi (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Like

Pandemi yang melanda hampir semua negara di dunia, mengakibatkan perekonomian masyarakat menurun drastis. Banyak karyawan yang di PHK, sehingga membuat pengangguran bertambah.

Semua serba sulit, bahkan untuk bertahan hidup pun harus berkonfrontasi dengan kebijakan protokol kesehatan. Saya adalah salah satu karyawan yang beruntung, karena bekerja di perusahaan teknologi sehingga pandemi yang terjadi tidak terlalu berdampak pada perusahaan ini.

Hanya saja, saya harus bekerja di rumah (Work From Home). Tak masalah, lagi pula bekerja di rumah justru lebih baik. Sebab saya bisa bertemu dengan keluarga setiap saat.

Pekerjaan saya tidak terlalu banyak, hal ini membuat saya memiliki banyak waktu untuk bersantai. Awalnya saya menikmati itu, tapi lama-lama bosan juga.

Maka dari itu, ketika sedang bosan karena tidak ada kerjaan, terkadang saya menghampiri ibu yang saat itu sedang menjalankan hobinya, yaitu membuat bunga plastik. Entah sejak kapan dan dari mana ibu mendapatkan hobi seperti ini, namun yang jelas, hasil karyanya sangat indah.


Berbagai macam jenis bunga berwarna-warni, sudah berhasil ibu ciptakan dan ditaruh pada buffet sebagai hiasan rumah. Melihat hal ini, saya jadi kepikiran untuk menjual hasil karya ibu tersebut.

Awalnya ibu menolak, karena ibu tidak yakin hasil karyanya akan disukai oleh banyak orang. Ibu menjelaskan bahwa kegiatan membuat bunga plastik tersebut hanya sebatas hobi untuk mengisi waktu luang saja, tak ada niat sedikitpun untuk menjualnya. Meskipun demikian, namun saya terus membujuk ibu agar mau menjual bunga platik ciptaannya tersebut.

Bahkan, saya sampai meminta pendapat bibi untuk meyakinkan ibu. Kebetulan bibi saya memiliki konter pulsa di samping jalan, jadi bisa menitipkan bunga plastik tersebut pada bibi. Walaupun memang agak aneh untuk menjual bunga plastik di konter pulsa, tapi setidaknya orang yang membeli pulsa pada bibi akan melihat bunga tersebut sehingga tertarik untuk membelinya. Kurang lebih seperti itu rencana yang saya sampaikan pada ibu.

Setelah dibujuk oleh saya dan bibi, akhirnya ibu bersedia untuk menjual hasil karyanya. Sebagai percobaan, ibu membuat tiga bunga mawar dan dua bunga matahari. Indah sekali kulihat bunga itu.

Agar terlihat lebih menarik dan elegan, saya membungkus bunga tersebut dengan menggunakan plastik bening. Setelah itu, bibi membawa hasil karya ibu tersebut ke konternya. Ibu tidak mengambil keuntungan yang besar dalam penjualan bunga ini, sebab niatnya hanya untuk coba-coba saja, yang penting bisa balik modal dan bisa untuk membeli minuman segar sebagai pengganti lelah.

Terpampanglah bunga berwarna merah dan kuning di konter bibi. Tak terduga! Dua hari kemudian bibi menghubungi ibu bahwa bunga plastik yang dipajang di konternya sudah habis terjual.
 

Produk Bunga Plastik (Sumber: Dokumentasi Penulis)

Produk Bunga Plastik (Sumber: Dokumentasi Penulis)


Mendengar hal tersebut ibu sempat tidak percaya, sebab bunga yang menurutnya tidak terlalu bagus itu bisa habis terjual. Bukan hanya itu, bahkan ada beberapa pembeli yang tidak kebagian bunga plastik, ingin memesan bunga serupa pada ibu.

Antara senang dan kaget, kami tidak menyangka bunga plastik bisa menarik minat pembeli. Segera ibu membuat bunga plastik pesanan para pembeli, sekaligus membuat beberapa tambahan untuk dipajang di konter bibi.

Saya juga membantu ibu untuk memenuhi pesanan ketika pekerjaan saya tidak terlalu banyak. Kami tidak menyangka bahwa di tengah pandemi seperti ini justru menemukan bisnis yang cukup menguntungkan.

Melihat prospek yang sangat bagus tersebut, saya berencana memasarkan produk bunga plastik buatan ibu secara online. Siapa tahu cara ini akan membuka pintu penghasilan yang lebih lebar lagi. Terlebih ketika pandemi seperti saat ini, dimana semuanya dilakukan secara online. Pastinya, akan lebih banyak orang yang berselancar menggunakan internet.

Selain itu, digitalisasi untuk mengembangkan bisnis juga sangat diperlukan agar perkembangan bisnis bisa lebih maksimal. Saya segera membuat akun di beberapa marketplace terkenal di Indonesia agar pemasaran produk dapat meluas.

Bisnis yang awalnya dilakukan karena iseng ini sudah satu langkah lebih maju dan akan terus maju agar mendapatkan cuan yang banyak. Namun demikian, ada satu hal lagi yang harus saya lakukan, yaitu mengajari ibu untuk mengelola bisnis secara online.

Hal ini juga merupakan tantangan tersendiri bagi saya, mengingat ibu sangat jarang bersentuhan dengan teknologi. Akan tetapi saya yakin, setiap orang yang terus belajar dan mencoba akan mendapatkan hasil yang setimpal

Salam cuan untuk seluruh anak muda!

#youngcompetitionbisnismudaid #bisnismuda #yangmudayangcuan