Syed Saddiq, Mantan Menpora Muda Malaysia yang Terjerat Kasus Korupsi

Syed Saddiq (@syedsaddiq) • Foto dan video Instagram

Syed Saddiq (@syedsaddiq) • Foto dan video Instagram

Like

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia yang bernama Syed Saddiq dikabarkan terseret kasus korupsi.  

Dikabarkan bahwa Syed Saddiq melakukan korupsi yang digunakan sebagai dana partai yang dipercayakan padanya. Syed menggunakan dana tersebut tanpa ada persetujuan dari pimpinan bersatunya.

Ia melakukan korupsi dana sebesar RM 1,12 juta atau sekitar Rp3,84 miliar. Dana itu disebut merupakan kepunyaan mantan partai Syed Saddiq, Partai Bumi Bersatu Malaysia atau Bersatu.

Syed melaukan hal ini sudah dari sejak tahun kemarin, tetapi baru terungkapnya sekarang. Pada kasus ini Syed mendapatkan dakwaan hukuman penjara 5 tahun dipenjara yang bisa mendapatkan sekaligus hukuman cambuk dan mendapatkan denda.  
Adapun tuntutan yang bisa memberatkan Syed yaitu menyalahgunakan dana sebesar Rp411 juta untuk sumbangan kampanye pemilihan umum ke-14 yang dikumpulkan melalui rekening bank Partai Bersatunya.

Saddiq mengatakan di Twitter, total sumbangan baginya bahkan sudah mencapai dua kali lipat dari uang jaminan yang ditetapkan pengadilan, yakni 715.573 ringgit atau sekitar Rp2,4 miliar.


“Saya berutang nyawa kepada Malaysia. Dalam 24 jam, 9.836 orang telah berdonasi. Terima kasih. Saya berutang budi selamanya," kata Saddiq, kemarin.

Dia juga menceritakan seorang pria tua yang bersusah payah datang ke kantor ingin bertemu. Saddiq mulanya mengira pria itu datang karema membutuhkan bantuan. Namun yang membuatnya terkejut pri itu justru menyerahkan 100 ringgit.

“Saya seperti ingin menangis. Di saat-saat seperti ini, saya teringat mengapa saya terjun ke dunia politik. Bukan soal posisi atau uang, tapi untuk membangun Malaysia yang maju dan bermartabat," kata pria yang masih berusia 25 tahun saat dipercaya menjadi menpora di bawah pemerintahan Mahathir Mohamad itu.

Partai politik berbasis pemuda pertama di Malaysia itu saat ini berada di kubu oposisi bersama Pakatan Harapan pimpinan Anwar Ibrahim..