9 Cara Mengatur Keuangan Sandwich Generation Biar Cuan Maksimal

Sandwich Generation Illustration Bisnis Muda - Canva

Sandwich Generation Illustration Bisnis Muda - Canva

Like

Sandwich Generation adalah sebuah istilah bagi generasi milineal seperti aku, rentang usia 25 – 42 tahun, dimana kita sudah menemukan alur mapan dalam menghasilkan finansial dan jabatan.

Namun permasalahannya, kita merasa terhimpit dalam hal keuangan karena harus ikutan membantu membiayai orang tua maupun saudara kandung, tulang punggung begitu aku menyebutnya. 

Sandwich generation mungkin beruntung kalau memang bisa membiayai keluarga lain selain keluarga inti, bisa berbakti dan membahagiakan orang tua maupun saudara lainnya adalah sebuah kebahagiaan juga.

Namun, bagaimana yang keuangannya juga pas-pasan? Bahkan, kerap menimbulkan percekcokan dalam rumah tangga karena dianggap terlalu mementingkan keluarga lain dibanding keluarga inti.

Lantas bagaimana nasib sandwich generation? Haruskah mengabaikan orang tua dan keluarga lainnya? Tanggapan anak durhaka, kacang lupa kulitnya sepertinya akan menyiksa hidup kita.


Nah, supaya sandwich generation bisa mengelola keuangan dengan baik dijamin deh cuan yang ada bisa dimaksimalkan. Well ada 9 tips yang akan aku share kali ini dan sebagian besar dari pengalaman yang aku hadapi selama ini.

Urusan sandwich generation bukan hanya dihadapi ketika kita sudah menikah. Bahkan, aku sejak single juga sudah kerap membantu keuangan orang tua dan saudara kandungku.

Ketika memasuki usia pernikahan, akupun berharap menemukan pasangan yang tidak keberatan dengan kebiasaanku membantu keuangan keluarga, dan pada akhirnya aku nggak mungkin hanya memberi kepada sebelah pihak dan menikah membuat aku semakin harus bisa mengelola keuangan supaya bisa juga membantu pihak keluarga suami.

 

9 Cara Mengatur Keuangan sandwich generation Biar Cuan Maksimal

9 Cara Mengatur Keuangan sandwich generation Biar Cuan Maksimal


 

9 Cara Mengatur Keuangan Sandwich Generation 

Cek Cash Flow Keuangan

Hal pertama yang kita lakukan adalah cek kondisi keuangan kita, cek berapa pemasukan dan berapa pengeluaran. Dengan mengetahui cash flow keuangan maka kita bisa mengatur strategi alokasinya.
 

Komunikasi

Lalu jangan pernah merasa sanggup dengan kondisi memaksakan diri. Usahakan untuk lebih terbuka kepada pasangan, orang tua dan saudara. Cobalah komunikasikan dengan mereka, beri gambaran tentang kemampuan kita.

Dengan menginformasikan keuangan kita dengan jujur biasanya akan membuat keluarga kita tak berharap banyak, kadang karena kita selalu merasa sanggup akhirnya keluarga kita berpikir bahwa kita baik-baik saja. 
 

Sumber Penghasilan Lebih Dari Satu

Kalau hanya mengandalkan gaji utama maka jujur aku nggak akan bisa membantu orang tua dan saudara, karenanya sandwich generation harus bisa melihat peluang lain supaya penghasilan kita lebih maksimal.

Dalam hal ini aku adalah blogger jadi sebagian besar pendapatan dari ngeblog memang aku alokasikan untuk orang tua, keponakan, dan saudara. 
 

Bikin Budget Keluarga Inti dan Keluarga Non-Inti

Karena penghasilanku ada dua sumber maka aku sudah jelas membaginya, penghasilan utama untuk keluarga inti dan penghasilan lain untuk keluarga non-inti. Nah bila sumber penghasilan kalian hanya ada satu sebaiknya bikin budget sejak awal, harus tegas supaya nggak kejepit.

Persentasekan anggaran untuk keluarga inti dan non-inti. Usahakan ini sudah dibicarakan lewat tips poin nomor dua ya. Selain itu, usahakan hal yang kita bantu adalah hal pokok saja, sesekali ketika aku mendapat fee agak besar ya aku kirim orang tuaku makanan atau aku belikan barang impian mereka.

Pernah juga papa di luar kesadarannya meminta aku untuk membelikan mobil hehe. Tapi aku jawab dengan sopan “nanti ya Pa kalau aku sudah bisa beli mobil pasti papa aku belikan satu” hehe.
 

Miliki Dana Darurat

Dana Darurat ini bisa kalian cicil, tapi wajib ada karena selalu ada hal tak terduga dalam perjalanan hidup. Saat ini akupun belum punya dana darurat seperti yang dianjurkan pakar keuangan namun aku berusaha mempersiapkannya.

Dari 12 bulan yang dianjurkan saat ini aku baru memiliki 8 bulan namun sudah cukup membuat aku tenang. Dana Darurat ini sangat penting kita miliki supaya kalau ada hal tak terduga kita nggak panik atau berhutang.
 

Asuransi

Hal lain yang aku lakukan adalah wajib punya asuransi, yah uangnya kan nggak ada? Ehm coba cek kembali deh, aku sudah menjalankannya ternyata memang harus dipaksakan karena kalau nggak ya memang nggak akan bisa sih.

Sebaiknya pastikan seluruh anggota keluarga punya asuransi, pemerintah sudah kasih solusi lewat BPJS Kesehatan dan menurutku ini terjangkau untuk Sandwich Generation dan BPJS Kesehatan lumayan banget kok bisa kita andalkan untuk urusan kesehatan.

Nggak usah bilang kalau pakai BPJS ngantri lah, lamalah, wong pakai dana pribadi juga kalau pas antri ya ngantri lama. Usahakan punya asuransi sebelum usia pensiun karena akan banyak batasan yang tidak dicover.
 

Jadikan Aset Orang Tua Passive Income

Sandwich generation harus bisa melihat peluang, jangan terbebani oleh ketakmampuan. Kalian bisa lihat aset apa yang dimiliki oleh orang tua lalu jadikan passive income.

Misal orang tua punya rumah maka coba sewakan supaya properti bukan hanya sekedar beban biaya bagi orang tua, punya mobil? Bisa mulai direntalkan dan ini akan mengurangi beban sandwich generation.
 

Siapkan Dana Pensiun

Poin penting untuk memutus sandwich generation adalah mulai siapkan dana pensiunmu. Dengan begitu kita nggak akan menjadi orang tua yang menyusahkan anak-anak kita.

Tabung dari saat ini dan pikirkans etelah pensiun hal apa yang bisa kita kerjakan? Kalau kita sudah peduli mempersipakan dana pensiun maka nggak ada lagi sandwich generation, nggak ada lagi anak muda yang terjepit kondisi keuangannya karena beban keluarga non-inti.

Dulu, saat usiaku 30 tahun, aku membeli kebun plasma kelapa sawit untuk dana pensiun kedua orang tuaku dan kini kebun tersebut sudah menghasilkan. Per bulan, bisa menghasilkan 5 juta rupiah dan kata orang tuaku dengan uang ini mereka menjadi lansia makmur hehe. Jadi, investasi seperti ini juga bisa dijadikan dana pensiun loh.

Zaman now kalau kalian mau investasi membeli perkebunan kelapa sawit pasti butuh modal yang lumayan. Anak milineal saat ini senang berinvestasi, so kalian bisa mulai dari sekarang mempersiapkan dana pensiun bersama Tokocrypto.
 

Tokocrypto

Aku sendiri baru mengetahui Tokocrypto pada pertengahan tahun 2019, seorang teman yang senang berinvestasi menginformasikan bahwa Tokocrypto merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa diandalkan dengan resiko sedang dan modal memulaipun bisa 50K only! Tokocrypto ini adalah perusahaan berbasis digital Indonesia teregulasi yang bergerak dalam perdagangan bitcoin dan aset crypto lainnya. Transaksi Tokocrypto bisa dilakukan lewat website Tokocrypto.com maupun aplikasi yang bisa kalian unduh secara gratis. Buat kalian yang ingin mencoba jangan khawatir karena Tokocrypto juga merupakan platform pertukaran aset kripto pertama yang terdaftar di Bappepti dan sudahs ertifikasi ISO 27001 so dijamin aman, dan aplikasinya juga usre friendly buat kalian yang sudah terbiasa berinvestasi, Tokocrypto juga menyediakan tim support yang akan membantu kita selama 24 jam.

Ajak Saudara Kerja Sama

Ini adalah perluasan tips poin kedua, cek kemampuan saudara kalian bila ada yang bisa membantu maka ajak dia bekerja sama untuk membantu pembiayaan orang tua dan keluarga lainnya. Apalagi, punya banyak saudara maka ajak mereka patungan sehingga beban keuangan kalian akan berkurang.

Nah itu dia 9 cara mengatur keuangan bagi sandwich generation, sesuaikan dengan kondisi kalian dan mulailah memutus rantai sandwich generation. Jujur sih, sampai hari ini aku belum pernah merasa ini jadi beban, mungkin budaya dan agama membuat aku menjalaninya tanpa beban. Namun, memang ada keinginan memberi tanpa harus mikir lagi kondisi keuangan.

Hal lain yang bisa aku lakukan adalah mendoakan kondisi orang tuaku sehat dan baik-baik saja. Jelas, ini juga membuat aku agak santai sih karena ada beberpa teman senasib yang terjepit karena kondisi orang tua saat pensiun malah punya hutang alhasil temanku terpaksa membantu membayar hutang orang tuanya.

Ada pula kondisi orang tua yang sakit terus menerus tanpa punya asuransi. Alhasil, uangnya harus dialokasikan buat biaya pengobatan yang tak sedikit. 

Saat aku usia 30 tahun aku membeli kebun plasma kelapa sawit 3 hektar, dan saat itu kebunnya belum menghasilkan. Lalu, 4 tahun kemudia tahun 2013 aku sudah memiliki satu anak dan dari penghasilanku jelas nggak cukup lagi kalau harus membantu orang tua.

Alhamdulillah, saat itu kebun yang aku beli sudah menghasilkan sehingga aku tak begitu merasa sedih karena orang tua masih bsia aku kirim uang dari hasil kebun tersebut. Hingga kini, hasil kebun sudah bisa mencapai 5 juta lebih per bulan dan ini jauh dari perkiraanku saat itu, bahkan bisa dibilang orang tuaku jadi makmur kini hehe. Aku kini kerap mendapat suntikan dari mereka dengan alasan “uang jajan cucu”

Dan menurutku berbuat baik itu nggak rugi, jadi kalau kalian senasib denganku maka mari atur keuangan kita dan segera putus rantai sandwich generation cukup dikita saja!

#youngcompetitionbisnismudaid
#bisnismuda
#yangmudayangcuan